SuaraJabar.id - Kota Tasikmalaya merupakan daerah otonomi yang berkaitan dengan Kabupaten Tasikmalaya. Dahulu Kota Tasikmalaya merupakan ibukota dari Kabupaten Tasikmalaya, tetapi meningkat statusnya menjadi kota administratif pada tahun 1976. Lebih lengkapnya, berikut sejarah Kota Tasikmalaya selengkapnya.
Kota Tasikmalaya memiliki julukan Sang Mutiara dari Priangan Timur. Kota ini terletak di bagian Tenggara Provinsi Jawa Barat. Saat ini, terbentuklah 2 pemerintahan yakni Kabupaten dan Kota Tasikmalaya.
Tasikmalaya pada jaman dahulu sempat dipimpin oleh A. Bunyamin pada 1976 hingga 1981. Kota Tasikmalaya diresmikan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 1976 oleh Menteri Dalam Negeri yakni Amir Machmud.
Awalnya, Tasikmalaya memiliki 3 kecamatan yakni Tawang, Cihideung, Cipedes dengan 13 desa. Kemudian pada tahun 2001, mulailah adanya Pemerintah Kota Tasikmalaya oleh Bupati Tasikmalaya yang menjabat pada tahun 1996 hingga 2000.
Baca Juga:Puluhan Ribu Rutilahu di Jawa Barat Rampung Diperbaiki
Pembentukan itu diketuai oleh H Yeng Ds Partawinata melalui proses panjang yang kemudian bertemu dengan Tatang Farhanul Hakim , seorang Bupati pada 17 Oktober 2001. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2001, Pembentukan pemerintahan Kota Tasikmalaya sebagai pemerintahan daerah otonom ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri bersama dengan kota Pager Alam, Padangsidempuan, Prabumulih, Lubuk Linggau, Tanjung Pinang, Lhokseumawe, Cimahi, Batu, Langsa, Sikawang dan Bau-bau.
Kemudian pada 18 Oktober 2001, Drs. H. Wahyu Suradiharja menjabat sebagai Walikota Tasikmalaya dan pelantikannya dilaksanakan di Gedung Sate Bandung.
Surat Keputusan No. 133 Tahun 2001, tanggal 13 Desember 2001 yang dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan Umum berisi daftar Panitia Pengisian Keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat Kota Tasikmalaya (PPK-DPRD).
DPRD Kota Tasikmalaya disahkan juga melalui Keputusan Gubernur Jawa Barat, No. 171/Kep.380/Dekon/2002, yang dikeluarkan pada 26 April 2002, dan pada tanggal 30 April 2002 anggota DPRD Kota Tasikmalaya diresmikan untuk pertama kalinya. Kemudian tanggal 14 November 2002, Walikota Tasikmalaya dilantik. Wali Kota tersebut yakni Drs. H. Bubun Bunyamin melalui proses pemilihan oleh legislatif.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2001, Kota Tasikmalaya terdiri dari 8 Kecamatan, 15 Kelurahan, 54 Desa. Kemudian melalui Peraturan Daerah Nomor 30 tahun 2003 tentang Perubahan Status Desa menjadi Kelurahan, desa dilingkungan Pemerintah Kota Tasikmalaya berubah menjadi kelurahan.
Baca Juga:Sempat Bikin Tasikmalaya Mencekam, Dua Pria yang Duel di Tengah Jalan Akhirnya Bersalaman
Sehingga sebanyak 69 kelurahan saat ini dan 8 kecamatan. Kecamatan itu adalah Tawang, Cihideung, Cipedes, Indihiang, Kawalu, Cibeureum, Mangkubumi, dan Tamansari.
Daftar Wali Kota Tasikmalaya
Wali Kota Kota Tasikmalaya yakni Oman Roesman yang menjabat pada 1976 hingga 1981 dan 1981 hingga 1985, R. Y. Wahyu yang menjabat pada 1989 hingga 1992, Erdhi Hardhiana yang menjabat pada 1992 hingga 1994 dan 1994 hingga 1999, Bubun Bunyamin yang menjabat pada 1999 hingga 2002, dan 2002 hingga 2007, Syarif Hidayat yang menjabat pada 2007 hingga 2012, Budi Budiman yang menjabat pada 2012 hingga 2017 dan 2017 hingga 2020, saat ini jabatan tersebut dimiliki oleh Drs. H. Muhammad Yusuf yang menjabat pada 2020 hingga 2021 dan 2021 hingga saat ini.,
Tempat Wisata, Topologi, dan Senjata Tradisional
Taman Wisata Karang Resik, Tonjong Canyon Cipatujah, Pantai Cipatujah, Danau Lemona, Bukit Kacapi, Danau Situ Gede, Jembatan Akar Santoaan, Curug Dengdeng, Teejay Waterpark, Karaha Bodas, Curug Agung Galunggung, Pemandian Air Panas Ciawi, Leuwi Citoe Pancatengah, Pantai Sindangkerta, Waterboom Maarif Garden, Gunung Galunggung, Wisata Taraju, Air Terjun Ciparay, Kampung Naga, Jembatan Cirahong, Rumah Batu Karangnunggal, Masjid Agung Manonjaya, Pantai Karang Tawulan, Gunung Batu, Batu Paraga, dan Wisata Alam Pasir Kirisik. Tempat wisata di atas didominasi oleh wisata alam seperti danau, gunung dan pantai.
Tipologi Kota Tasikmalaya dapat dilihat melalui banyaknya tempat wisata yang didominasi oleh danau dan pantai, sehingga menunjukkan bahwa tipologi daerah ini merupakan dataran rendah yang mendominasinya. Kota Tasikmalaya umumnya beriklim tropis dengan suhu sekitar 34 derajat celcius pada siang hari dan 18-22 derajat celcius pada malam hari.
Selain itu, senjata khas Tasikmalaya adalah Golok Galonggong Tandu. Golok ini pegangannya terbuat dari tanduk sapi jantan dan sarung golok terbuat dari kayu julang. Golok digunakan sebagai alat kegiatan sehari-hari serta perlindungan diri. Masyarakat Tasikmalaya pada umumnya menggunakan golok untuk membabat rumput dan lain sebagainya.
Demikian penjelasan terkait dengan sejarah Kota Tasikmalaya. Kota Tasikmalaya merupakan salah satu kota yang menarik dan banyak tempat wisata yang dapat dikunjungi.
Kontributor : Annisa Fianni Sisma