Syarat Salat Tahajud, dari Tata Cara Sampai Doa

Allah akan memudahkan segala urusan hidup, dijauhkan dari kesengsaraan, serta dimuliakan hidupnya apabila rutin menunaikan Salat Tahajud.

Pebriansyah Ariefana
Senin, 13 Desember 2021 | 14:22 WIB
Syarat Salat Tahajud, dari Tata Cara Sampai Doa
Ilustrasi sholat, salat, wanita muslim, sholat malam, berdoa (elemen envato)

SuaraJabar.id - Salah satu ibadah sunnah yang tak pernah ditinggalkan Nabi Muhammad adalah Salat Tahajud. Salat Malam memang memiliki keutamaan. Allah akan memudahkan segala urusan hidup, dijauhkan dari kesengsaraan, serta dimuliakan hidupnya apabila rutin menunaikan Salat Tahajud. Berikut akan dijelaskan syarat salat tahajud dalam artikel ini.

Ya, meskipun salat ini amalan sunnah, Allah menjanjikan banyak kebaikan di dalamnya. Namun umat Islam perlu memahami syarat Salat Tahajud agar ibadah tidak keliru dan bernilai pahala. Berikut penjelasannya.

Tata Cara Salat Tahajud

ilustrasi sholat, ilustrasi salat, ilustrasi shalat, sholat dhuha (elemen envato)
ilustrasi sholat, ilustrasi salat, ilustrasi shalat, sholat dhuha (elemen envato)

Salat Tahajud dapat diamalkan dengan minimal dua rakaat dan satu witir. Atau delapan sampai sepuluh rakaat dan diikuti dengan rakaat ganjil untuk sholat witir.

Baca Juga:Ketahui Syarat Wakaf Sesuai Syariat Islam dan Undang-undang di Indonesia

Berikut tata cara Salat Tahajud.

1. Bangun Dini Hari

Tahajud sebenarnya dapat dilakukan di setiap waktu malam. Namun waktu terbaik untuk Salat Tahajud adalah sepertiga malam terakhir antara Salat Isya dan Subuh.

Pada waktu itu, Allah turun ke langit paling rendah untuk memberi pengampunan. Hal itu sesuai hadis riwayat Bukhari dan Muslim. Kalau sulit bangun sendiri, pasang alarm atau minta keluarga membangunkan ya.

2. Wudhu Sebelum Tahajud

Baca Juga:Berpetualang ke Negeri 1001 Malam

Ambil wudhu seperti saat salat wajib. Berwudhu berarti menggunakan air bersih untuk membasuh diri dengan empat cara yakni membersihkan wajah, mencuci lengan, tangan hingga siku, menyeka kepala serta mencuci kaki hingga pergelangan kaki. Nabu Muhammad biasanya juga mencuci mulut dan gigi dengan siwak sebelum Tahajud.

3. Salat di Tempat Suci dan Tenang

Nama Allah itu suci, jadi usahakan beribadah di tempat yang bersih dan tenang, termasuk Salat Tahajid. Memakai pakaian yang bersih, duduk di atas sajadah dan menghadap ke arah kiblat dapat dilakukan layaknya salat wajib. Tak perlu tempat mewah, yang dibutuhkan hanya tempat bersih dan nyaman. Kamarmu juga bisa untuk Salat Tahajud.

4. Niat Salat

Niatkan dalam hati untuk menjalankan ibadah Tahajud. Mantapkan pula tujuanmu untuk beribadah, misal untuk memuliakan Allah, wujud syukur atau meminta pengampunan. Niat cukup dalam hati, tak perlu diucapkan lantang.

5. Melaksanakan Dua Rakaat

Laksanakan salat sebanyak dua rakaat. Sholat Tahajud memiliki rukun yang sama dengan salat wajib yakni Takbiratul ihram, rukuk, i’tidal dan sujud. Biasanya, ketika sholat tahajud Nabi Muhammad membaca surat Al-Kafirun setelah Al-Fatihah rakaat pertama dan membaca surat Al-Ikhlas setelah Al-Fatihah rakaat kedua.

6. Melaksanakan Rakaat Tambahan

Umumnya Salat Malam dapat dilakukan dua rakaat. Namun kita dibolehkan menambah rakaat sebanyak mungkin. Nabi Muhammad sering menunaikan Tahajud sebanyak 13 rakaat menurut hadis, termasuk witir dan dua rakaat salat sunnah sebelum Subuh.

Doa Salat Tahajud

Dalam riwayat Bukhari, Muslim, dan Abu Daud, ada doa yang kerap dilantunkan di bagian akhir Salat Malam. Doa itu berisi permintaan mendapat keselamatan dan kepasrahan. Berikut doanya:

"Allahuma lakal hamdu Anta nuurussamaawaati wal ardli wa man fiihinna. Walakal hamdu Anta qayyimussamaawaati wal ardli wa man fihinna. Walakal hamdu Anta rabbussamaawaati wal ardli wa man fiihinna. Walakal hamdu Anta mulkussamaawaati wal ardli wa man fiihinna. Walakal hamdu Anta malikussamaawaati wal ardli. Walakal hamdu, Antal haqqu wa wa'dukal haqqu, wa qaulukal haqqu, wa liqaa ukal haqqu. Waljannatu haqqun wannaru haqqun. Wannabiyyuuna haqqun, wa Muhammadun haqqun, wassaa 'atu aqqun. Allahuma laka aslamtu. Wa 'alaika tawakkaltu, wabika aamantu, wa ilaika aanabtu, wabia khaashamtu. wa ilaika haakamtu. Faghfirlii maa qaddamu wa maa akhkhartu wa maa asrartu wa maa a'lantu antal muqaddimu wa antal mu akhkhiru, laa ilaa ha illaa anta ilaihi laa ilaaha illa anta."

Artinya:

"Ya Allah, bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta seisinya, bagi-mu segala puji, Engkau yang mengurusi langit dan bumi serta seisinya, bagi-Mu sehala puny, Engkau Tuha yang menguasai langit dan bumi serta seisinya, bagi-Mu segala puji dan bagi-Mu kerajaan langit dan bumi serta seisi-Nya, bagi-Mu segala puji, Engkau benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, bertemu dengan-Mu benar, surga adalah benar, neraka adalah benar (ada), (terutusnya) para nabi adalah benar, (terutusnya) Muhammad adalah benar (daru-Mu), peristiwa hari kiamat adalah benar. Ya Allah, kepada-Mu aku pasrah, kepada-Mu aku bertawakkal, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku kembali, dengan pertolongan-Mu aku berdebat (dengan orang-orang kafir), kepada-Mu (dan dengan ajaran-Mu) aku menjatuhkan hukum. Oleh karena itu, ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang. Engkaulah yang mendahulukan dan mengakhirkan, tiada Tuhan yang haq disembah kecuali Engkau, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang haq disembah kecuali Engkau."

Menunaikan ibadah dengan memperhatikan syarat Salat Tahajud tentu akan membuat Allah ridha. Kita bisa menjadikan Salat Malam sebagai sarana mendekatkan diri pada Sang Pencipta serta perbaikan diri di masa depan.

Kontributor : Alan Aliarcham

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini