Akses Jalan Menuju Tempat Wisata Curug Tilu Ditutup, Dedi Mulyadi Turun Tangan

Melihat kejanggalan tersebut, Dedi Mulyadi menilai ada yang salah dalam pola komunikasi.

Ari Syahril Ramadhan
Selasa, 14 Desember 2021 | 06:30 WIB
Akses Jalan Menuju Tempat Wisata Curug Tilu Ditutup, Dedi Mulyadi Turun Tangan
Anggota DPR RI Dedi Mulyadi saat menyelesaikan masalah penutupan akses ke lokasi wisata Curug Tilu Purwakarta. [ANTARA/HO]

SuaraJabar.id - Anggota DPR RI Dedi Mulyadi mendapat laporan dari warga jika akses jalan menuju objek wisata Curug Tilu, Desa Ciririp, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta ditutup.

Ia pun mendatangi lokasi tersebut untuk membantu menyelesaikan masalah penutupan akses jalan ke tempat wisata itu.

"Sebelumnya saya mendapat laporan terkait dengan penutupan akses jalan menuju objek wisata Curug Tilu, Desa Ciririp," kata Dedi Mulyadi dikutip dari Antara, Senin (13/12/2021).

Setelah turun langsung ke lapangan, Dedi langsung mendatangi lokasi dan diketahui ternyata itu bukanlah akses jalan ke curug yang ditutup, melainkan hanya membentengi areal kebun bambu milik Sultan Ciririp.

Baca Juga:Sah! Lokasi Wisata di Kota Malang Tetap Dibuka Saat Natal dan Tahun Baru

“Memang ini tanahnya punya Sultan Ciririp, tapi kalau aksesnya ditutup (tembok) enggak bisa lewat ke curug,” katanya.

Menurut dia, jalan umum untuk warga tidak ada penutupan, dan yang ditutup hanya akses menuju kebun bambu milik Sultan Ciririp.

"Jadi tidak ada penutupan jalan, yang ada penutupan kebun. Kebetulan di kebun itu ada curug,” katanya lagi.

Melihat kejanggalan tersebut, Dedi menilai ada yang salah dalam pola komunikasi. Sebab berita dan informasi menyebar penutupan dilakukan, karena persoalan pilkades yang baru saja berlangsung.

Untuk menyelesaikan konflik, Dedi kemudian menemui Sultan Ciririp di sebuah warung kopi. Tak lama datang Kades Ciririp Agus Permana Putra yang turut terseret dalam konflik itu.

Baca Juga:DPR Setujui Anggaran Rp6,32 Triliun untuk OJK

Di tempat tersebut terungkap permasalahan bermula dari kekalahan Sultan Ciririp dalam pilkades. Sang mantan tak terima karena pihak desa turut campur mengurusi lokasi ‘sengketa’ tanpa permisi padanya, sehingga terjadilah penutupan jalan yang sebenarnya masih milik Sultan Ciririp.

“Jadi ini kan tinggal dikomunikasikan. Tidak perlu rapat dipanggil pihak sana, pihak sini, itu lama dan tidak akan selesai. Kalau seperti ini mah harus turun langsung ngobrol hati ke hati,” ujar Dedi.

Dari hasil obrolan kedua pihak dengan disaksikan langsung Kabid Pariwisata Disporabud Purwakarta Acep Yulimulya, disepakati akhirnya tembok itu dibongkar sebagai akses masuk ke kawasan wisata Curug Tilu.

Nantinya curug akan dikelola oleh Sultan Ciririp dengan catatan harus menjaga kebersihan, kenyamanan dan penataan.

Sedangkan Pemkab Purwakarta akan membantu membenahi dan mendorong pariwisata agar tumbuh ekonomi yang semakin maju.

“Jadi urusan begini tidak perlu formal dipertemukan, dirapatkan, tidak akan selesai. Banyak aspek yang sebenarnya bisa diselesaikan dengan ngobrol dan ngopi. Ini yang selalu saya kritik. Di DPR tidak semuanya bisa diselesaikan dengan rapat, ada hal yang bisa dilakukan dengan ngobrol. Orang itu punya hati, maka perlu pendekatan dari hati ke hati,” kata Dedi.

Ia menyampaikan, ke depan pihak desa tinggal membantu regulasi dan mengawasi pengelolaan pariwisata tanpa perlu sibuk mengurusi tiket.

“Nanti saya akan bantu mendatangkan ahli bambu untuk melakukan penataan. Nanti jalannya dibesarkan, warungnya ditata, kemudian bikin homestay. Kalau sudah meningkat levelnya Sultan Ciririp tinggal bayar pajak ke negara,” katanya lagi.

Setelah ada kesepakatan tersebut semua pihak beranjak menuju Curug Tilu. Dengan disaksikan Dedi Mulyadi, tembok putih yang semula menutup akses ke curug dibongkar, sehingga bisa dilewati kembali.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini