Ia menyampaikan, ke depan pihak desa tinggal membantu regulasi dan mengawasi pengelolaan pariwisata tanpa perlu sibuk mengurusi tiket.
“Nanti saya akan bantu mendatangkan ahli bambu untuk melakukan penataan. Nanti jalannya dibesarkan, warungnya ditata, kemudian bikin homestay. Kalau sudah meningkat levelnya Sultan Ciririp tinggal bayar pajak ke negara,” katanya lagi.
Setelah ada kesepakatan tersebut semua pihak beranjak menuju Curug Tilu. Dengan disaksikan Dedi Mulyadi, tembok putih yang semula menutup akses ke curug dibongkar, sehingga bisa dilewati kembali.
Baca Juga:Sah! Lokasi Wisata di Kota Malang Tetap Dibuka Saat Natal dan Tahun Baru