SuaraJabar.id - Di tengah hamparan hijau kebun teh Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, sebuah sejarah baru sedang ditorehkan dengan aspal dan bebatuan.
Salah satu akses jalan di pelosok Kabupaten Bogor ini akhirnya merasakan pembangunan untuk pertama kalinya sejak Indonesia merdeka.
Selama hampir 80 tahun, jalan ini dibiarkan terjal dan berbatu, menjadi saksi bisu isolasi sebuah wilayah yang sebenarnya menyimpan potensi luar biasa.
Kini, di bawah kepemimpinan Bupati Bogor, Rudy Susmanto, 'benteng' isolasi itu mulai diruntuhkan.
Pembangunan infrastruktur yang telah lama dinantikan ini bukan hanya soal konektivitas, tetapi juga tentang keadilan, martabat, dan harapan ekonomi baru bagi warga yang puluhan tahun termarjinalkan.
Baca Juga:Melalui Budidaya Sorgum di Kabupaten Bogor, Bank Mandiri Perkuat Ekonomi Desa
Fakta bahwa jalan ini tak tersentuh pembangunan sejak 1945 adalah sebuah ironi.
Kepala Bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Kabupaten Bogor, Ujang Supardi, menjelaskan bahwa jalan ini sebelumnya adalah jalur terjal yang lebih mirip trek petualangan daripada akses publik.
Pembangunan ini menjadi prioritas karena fungsinya yang ganda membuka gerbang pariwisata sekaligus menjadi urat nadi perekonomian warga.
"Tempatnya cakep buat wisata. Kedua perekonomian wilayah sana kan sejak 1945 merdeka belum terbangun, makanya warga sana juga buat pertanian itu gampang masuk ke wilayah," kata Ujang, Rabu 30 Juli 2025.
Pernyataan ini menggarisbawahi dua masalah utama yang coba dipecahkan akses wisata yang sulit dan distribusi hasil pertanian yang mahal.
Baca Juga:Dari Sekolah hingga Angkot Bebas Asap, Aspirasi Anak Bogor Siap Diwujudkan Bertahap
Dengan jalan yang mulus, wisatawan akan lebih mudah datang, dan petani dapat membawa hasil panen mereka ke pasar dengan biaya yang lebih rendah.
Tantangan Berat Membangun di Medan Sulit
Mewujudkan mimpi jalan mulus di Malasari bukanlah pekerjaan mudah. Proyek ambisius ini memiliki target membangun jalan sepanjang 19 kilometer, sebuah tugas berat mengingat kondisi geografisnya.
Ujang Supardi membeberkan tantangan nyata di lapangan. Hingga saat ini, progres pembangunan baru mencapai sekitar 2,5 kilometer.
"Jalan Malasari sekarang itu sudah kira-kira sudah sampai 2,5 Kilometer hari ini. Itu masih berjalan, karena kesulitannya di sana itu satu, lokasinya cukup jauh, materialnya juga memang berat yang masuk ke situ," jelasnya.
![Kepala Bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Kabupaten Bogor, Ujang Supardi [Egi/Suarabogor]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/30/22043-ujang-supardi.jpg)
Berikut rincian tantangan dan target proyek ini: