Blockchain Adalah: Pengertian, Cara Kerja dan Manfaat

Blockchain terdiri dari dua kata, yakni block yang artinya kelompok dan chain yang berarti rantai.

Risna Halidi
Senin, 27 Desember 2021 | 14:11 WIB
Blockchain Adalah: Pengertian, Cara Kerja dan Manfaat
Ilustrasi Blockchain (Elements Envato)

SuaraJabar.id - Blockchain adalah teknologi yang belakangan semakin populer di Indonesia. Tak hanya di komunitas IT, teknologi blockchain juga kian familiar di kalangan masyarakat awam. Popularitas blockchain tak lepas dari manfaat yang ditawarkan.

Namun, sebelum membahas lebih detail mengenai kelebihannya, Anda harus lebih dulu memahami apa itu blockchain dan cara kerjanya. Yuk simak artikel seputar teknologi blockchain berikut ini.

Pengertian Blockchain
Blockchain terdiri dari dua kata, yakni block yang artinya kelompok dan chain yang berarti rantai. Penamaan tersebut mencerminkan cara kerja blockchain yang menggunakan sumber daya komputer untuk menciptakan blok-blok yang terhubung satu sama lain. Tujuannya mengeksekusi transaksi.

Blockchain berbentuk rantai blok urut yang dirangkai dan didistribusikan bersama. Setiap blok terdiri dari ledger (buku besar) dan tiga elemen, yakni data, hash, dan hash dari blok sebelumnya.

Baca Juga:Tokoin Siap Melangkah Menuju Metaverse Dunia Baru Crypto dan Blockchain

Ilustrasi Blockchain (Elements Envato)
Ilustrasi Blockchain (Elements Envato)

Jenis data yang digunakan pada teknologi ini bergantung pada tujuan blockchain itu sendiri.

Dalam bitcoin, data blok berisikan seluruh detail transaksi, mulai dari jumlah koin, pengirim, hingga penerima. Blockchain adalah teknologi baru yang dikembangkan untuk sistem penyimpanan data digital.

Teknologi ini terhubung melalui kriptografi dan penggunaannya sendiri tak bisa lepas dari mata uang Bitcoin dan Cryptocurrency.

Kendati dianggap teknologi modern, ide awal blockchain sendiri sudah dicetuskan oleh Scott dalam jurnalnya yang berjudul Journal of Cryptography: How to Time-Stamp a Digital Document sejak tahun 1991.

Cara Kerja Blockchain
Blockchain dimulai saat sebuah blok menerima informasi baru. Sistem blockchain terdiri atas transaksi dan blok yang berisikan rangkaian hash kriptografi dan hash blok sebelumnya hingga membentuk jaringan.

Baca Juga:BRI Ventures Tanam Investasi di YGG SEA, Perusahaan Game Berbasis Blockchain

Blockchain bekerja dengan mencatat informasi yang tidak bisa diubah. Agar blok tersebut ditambahkan ke blockchain, ada empat hal yang harus ada. Pertama, harus ada transaksi yang terjadi. Transaksi ini kemudian harus diverifikasi dan disimpan ke dalam blok.

Baru kemudian blok tersebut diberi hash dan akhirnya dapat ditambahkan ke blockchain.

Sifat blockchain yang terdesentralisasi membuat teknologi ini tidak perlu bergantung pada otoritas eksternal untuk validasi dan integritas keaslian data. Setelah proses desenteralisasi, data akan ditambahkan ke dalam blok baru.

Setiap bloknya berisikan hash atau kode unik. Kendati rata-rata transaksi blockchain bersifat investasi, faktanya blockchain bisa menyimpan berbagai jenis informasi di dalam blok yang sama.

Secara sederhana, berikut ini cara kerja blockchain:

  • Harus ada Transaksi.
  • Transaksi itu harus diverifikasi.
  • Transaksi disimpan dalam satu blok.
  • Blok mendapatkan hash (kode pengidentifikasi unik).

Manfaat Blockchain
Teknologi blockchain dapat dimanfaatkan di bidang keuangan. Teknologi ini dapat diibaratkan seperti buku kas digital yang bisa diakses oleh siapa pun, kapan pun, dan di mana pun dengan mudah tanpa perlu persetujuan lembaga keuangan layaknya bank.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini