Salah satu contohnya adalah arsitek ternama asal Bandung, Yu Sing, yang dikabarkan menetapkan harga jasa arsitekturnya senilai Rp300 juta. Namun, kembali lagi nominal tersebut tergantung dengan pengalaman, jenis proyek, atau perusahaan tempat kita melamar.

3. Suka Duka
Besarnya penghasilan arsitek bisa dibilang sebanding dengan tugasnya merancang hingga mengawal bangunan hingga berdiri sempurna. Berikut suka duka arsitek yang tak banyak diketahui masyarakat.
a. Jam Kerja Tidak Menentu
Ketika memutuskan untuk menjadi seorang arsitek, Anda harus siap dengan konsekuensi jam kerja yang tidak pasti. Tidak heran jika jurusan arsitektur terkenal dengan tugas dan deadline yang sangat ketat.
Hal ini berguna untuk mempersiapkan para calon arsitek muda agar tidak kaget ketika masuk dunia kerja nanti.
b. Gaji Awal Standar UMR
Tentu saja mahasiswa arsitek yang baru lulus tidak akan digaji dengan nominal yang sama dengan arsitek profesional. Jadi, jangan berharap bisa langsung mendapat gaji dua digit.
Umumnya, standar gaji arsitek fresh graduate adalah Rp4,3 juta. Namun sebagai arsitek junior, jangan berkecil hati. Jadikan awalan kerja untuk menambah portofolio dan pengalaman.
c. Peluang Karier Menjanjikan
Melihat pertumbuhan infrastruktur Indonesia yang terus meningkat, permintaan SDM di bidang pekerjaan arsitek dipastikan akan semakin meningkat.
Itu sebabnya, prospek profesi ini diminati banyak orang. Jika dijalani secara serius, arsitek yang berpengalaman dan memiliki kemampuan yang memadai dapat menghasilkan puluhan juta rupiah setiap bulan.
d. Kesempatan Berjejaring
Ketika menjadi seorang arsitek, kita harus siap bekerja sebagai tim. Perlu dipahami bahwa sebuah proyek pembangunan akan berjalan lancar jika didukung oleh berbagai pihak, seperti kontraktor, desain interior, hingga teknik sipil.
Itu sebabnya seorang arsitek yang baik harus pandai dalam berkomunikasi. Dengan begitu, kita bisa berdiskusi dengan klien dan mewujudkan keinginannya dengan prinsip arsitektur yang ideal.