Bukan karena Asmara, Polisi Sebut Penusukan Remaja di Cililin Bandung Barat Gara-gara 'Berenyit'

"Awalnya pelaku bersama temannya menemui pacarnya di Kampung Saar," ujar Kapolsek Cileunyi.

Ari Syahril Ramadhan
Selasa, 15 Februari 2022 | 06:00 WIB
Bukan karena Asmara, Polisi Sebut Penusukan Remaja di Cililin Bandung Barat Gara-gara 'Berenyit'
ILUSTRASI garis polisi. Di Cililin, Kabupaten Bandung Barat, seorang remaja tewas ditusuk usai terlibat cekcok dengan seorang pemuda yang baru pulang apel. [ANTARA/HO]

SuaraJabar.id - Kapolsek Cililin AKP Deni Nurcahyadi mengungkapkan penyebab tragedi malam minggu berdarah di Kampung Saar Mutiara, RT 03/06, Desa Karang Tanjung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Dalam peristiwa penusukan tersebut, seorang remaja berusia 17 tahun bernama Rudi tewas setelah ditusuk sesorang terduga pelaku berinisial G pada Sabtu (12/2/2022) sekitar pukul 21.00 WIB. Korban meninggal dalam perawatan di rumah sakit.

"Awalnya pelaku bersama temannya menemui pacarnya di Kampung Saar," ujar Deni saat dihubungi pada Senin (14/2/2022).

Usai "ngapel" ke pacarnya, terduga pelaku berhenti di Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang tak jauh dari rumah korban. Terduga pelaku kemudian menelpon pacarnya di depan korban yang saling kenal.

Baca Juga:Belum Penuhi Rasa Keadilan Vonis Bupati Bandung Barat Nonaktif AA Umbara, JPU KPK Ajukan Kasasi

Dalam percakapan, pacar terduga pelaku menanyakan siapa yang berada di samping jalan. Terduga pelaku menjawab korban dengan sebutan "bernyit" atau anak kecil. Korban pun tersinggung.

"Korban merasa tidak terima dengan perkataan pelaku, lalu ada adu mulut (cekcok)," ucap Deni.

Teman terduga pelaku mencoba melerai dan mencoba untuk membawa pergi. Namun tak terduga terduga pelaku loncat dan langsung menusuk bagian punggung korban dengan senjata tajam.

"Jadi bukan karena asmara, tapi karena tersinggung. Pelaku langsung kabur. Senjata yang digunakan itu dibawa pelaku. Sementara temannya ditinggal," ujar Deni.

Saat ini, Unit Reserse Kriminal Polsek bersama Satuan Reserse Kriminal Polres Cimahi masih melakukan pengejaran terhadap pelaku.

Baca Juga:Terjadi Sembuaran Asap di Kawah Ratu, Begini Nasib Kunjungan Wisata di Gunung Tangkuban Parahu

Sebelumnya diberitakan, ragedi malam minggu berdarah yang menimpa korban berinisial Rudi Algifari (17) terjadi sekitar pukul 21.30 WIB. Korban tewas dengan luka tusukan pada bagian punggung belakang.

"Kejadian lengkapnya saya kurang tau. Saya taunya udah ramai, adik saya udah kena tusuk," tutur Jamaludin (38), kakak korban saat ditemui pada Senin (14/2/2022).

Ketika itu ia langsung membawa adiknya ke RSUD Cililin, yang kemudian dirujuk ke RSUD Cibabat, Kota Cimahi. Setelah mendapat penanganan intensif, korban akhirnya meninggal dunia pada Minggu (13/2/2022) sekitar pukul 07.00 WIB.

"Lukanya di bagian punggung, dalam. Katanya pakai pisau belati," ucap Jamaludin.

Kerabat korban, Aas (46) mengungkapkan, sebelum ada aksi penusukan tersebut, ia mendengar korban dan pelaku terlibat cekcok. Ketika itu korban sedang bermain gitar tak jauh dari rumahnya.

"Tiba-tiba ada 2 orang remaja menggunakan kendaraan roda dua (pelaku dan temannya) mendekati dan menyerang. Ada teriakan warga, ada yang ditusuk. Ternyata saudara saya," ujar Aas.

Aas menjelaskan, korban ditemukan oleh teman-temannya sedang merintih menahan sakit dengan baju berlumuran darah. Keluarga bersama warga langsung membawa korban ke Rumah Sakit Cililin.

Sementara pelaku penusukan lanjut Aas, langsung kabur sambil membawa senjata tajam, dan saat ini sedang dilakukan pencarian pihak kepolisian.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini