Tentang Pernyataan Ustaz Khalid Basalamah soal Wayang, Dalang Bandung: Budaya Jangan Dirusak Apalagi Dimusnahkan!

"Melalui pewayangan siar Islam itu sangat kental khususnya saat wayang golek manggung," kata Adi Taruna.

Ari Syahril Ramadhan
Sabtu, 19 Februari 2022 | 11:33 WIB
Tentang Pernyataan Ustaz Khalid Basalamah soal Wayang, Dalang Bandung: Budaya Jangan Dirusak Apalagi Dimusnahkan!
Ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Kota Bandung, Wawan Dede Amung Sutarya (kanan), dalang Adi Taruna sebagai bicara (jubir) Pepadi Kota Bandung, serta seniman wayang Banyumasan, Sutarno (kiri), seusai menggelar konferensi pers di kawasan Cilaki, Kota Bandung, Jumat (18/2/2022). [Suara.com/M Dikdik RA]

SuaraJabar.id - Ucapan Ustaz Khalid Basalamah yang mengenai wayang berbuntut panjang. Meski kekinian Khalid Basalamah telah membuat video klarifikasi, gelombang kecaman terus berdatangan.

Pernyataan Khalid basalamah tentang wayang dalm ceramahnya dianggap ahistoris sebab kesenian wayang pernah terlibat dalam perkembangan Islam di Nusantara, digunakan para wali untuk berdakwah.

Wawan Dede Amung Sutarya, seorang dalang yang juga Ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Kota Bandung mengatakan, sebagai warisan adiluhung wayang harusnya dilestarikan.

Ia khawatir pernyataan Ustaz Khalid akan mengadu domba antara seniman dan agamawan. Selain itu, cemas jika seni pertunjukan wayang nantinya benar-benar ditinggal generasi muda.

Baca Juga:Soroti Ceramah Ustaz Khalid Basalamah, Gus Baha Sebut Sunan Giri Haramkan Wayang

Belum lagi, wayang juga sudah menjadi ladang hidup para seniman di sanggarnya masing-masing.

"Untuk ke depannya tolong ke orang yang lebih paham agama, budaya jangan dirusak apalagi akan dimusnahkan. Apalagi diharamkan, budaya harus dilestarikan agar generasi kita bisa tahu tentang budaya, tentang agama," katanya, Jumat (18/2/2022).

Menurut Wawan, sejatinya wayang sarat dengan nilai-nilai agama, nilai-nilai kebaikan yang universal, yang tersurat maupun tersirat dalam kisah pewayangan. Contohnya, seperti kisah klasik perang Baratayudha.

"Pandawa-kurawa itu bukan di luar, tapi juga di dalam diri masing-masing. Ada sifat-sifat pandawa-kurawa, kebaikan-keburukan yang selalu berperang dalam batin kita," katanya.

Lainnya, Adi Taruna sebagai bicara (jubir) Pepadi Kota Bandung, menegaskan, dalam pertunjukan wayang kental memuat ajaran ke-Ilahi-an.

Baca Juga:Soal Wayang Haram, Sandy Tumiwa Laporkan Ustaz Khalid Basalamah ke Bareskrim

"Sarat ajaran Tauhid. Seni wayang itu diakui dunia sebagai produk budaya yang adiluhung. Artinya, memuat nilai kaluhungan (keluhuran) budi, ini (wayang) tidak akan tercipta jika manusianya tidak beragama," kata Adi.

"Aksi ini mengemuka buka untuk popularitas tapi sebagai pernyataan sikap. Karena jika tidak ada aksi hari ini apapun bentuknya, jika dibiarkan, yang dikhawatirkan tadi adalah pemahaman terhadap generasi," katanya lagi.

Tak hanya dalang wayang golek, seniman wayang Banyumasan, Sutarno menegaskan, seni pertunjukan wayang memiliki sejarah panjang, dipakai para Wali Songo menyebarkan ajaran-ajaran Islam.

"Melalui pewayangan siar Islam itu sangat kental khususnya saat wayang golek manggung. Makanya saya sangat heran, tidak mengerti kenapa ada pernyataan wayang haram dan seterusnya itu," katanya.

"Oleh karena itu kami merasa terusik dan terganggu, kami tidak mau diadudombakan dengan kalangan agama, kami tetap eksis dan konsisten di seni budaya," tandasnya.

Kontributor : M Dikdik RA

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini