Warga Rugi hingga Rp 1,6 Miliar, Ada Sindikat Penipuan Minyak Goreng Murah di Bandung?

Tidak mau sendirian merasa untung, lantas Dinda mengajak teman-temannya untuk membeli minyak goreng ke pelaku. Sebanyak 22 orang termasuk Dinda bertransaksi dengan IR.

Ari Syahril Ramadhan
Senin, 28 Februari 2022 | 14:41 WIB
Warga Rugi hingga Rp 1,6 Miliar, Ada Sindikat Penipuan Minyak Goreng Murah di Bandung?
ILUSTRASI - Kapolres Lebak AKBP Wiwin Setiawan (kanan) bersama Kasat Reskrim AKP Rusmono (kiri) memperlihatkan tumpukan kardus berisi minyak goreng kemasan 2 liter yang diamankan polisi dari sebuah gudang di Kampung Kempeng, Desa Cempaka, Warunggunung, Kabupaten Lebak, Banten, Sabtu (26/2/2022). [ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman]

Total Rp 1,6 miliyar ini terhitung sejak Dinda dan teman-temannya memesan untuk kedua kalinya ke Irmayani Rambe. Jika ditotal, jumlah pesanan yang diminta kepada pelaku mencapai 1.000 karton minyak goreng.

Kendala pun terlihat ketika Natal 2021. Kata Dinda, ketika dia dan teman-temannya menagih pesanan, pelaku menyebut bahwa stok minyak goreng sedang kosong, dan IR sudah mencoba cari ke mana-mana untuk memenuhi pesanan.

Selain stok kosong, lanjut Dinda, menurut Irmayani Rambe, para perusahaan produsen minyak goreng juga memberlakukan stock opname atau aktivitas verifikasi fisik dengan menghitung jumlah persediaan barang yang ada di gudang, untuk kemudian dipasarkan.

Namun meski begitu, Dinda malah ditawari minyak goreng lagi oleh pelaku dengan harga yang lebih murah daripada sebelumnya, yaitu Rp 29.000 per dua liter. Sangat menggiurkan bagi emak-emak yang kala itu mulai kesulitan mendapatkan minyak goreng.

Baca Juga:Semua Peman Persib Ancaman Serius Persija, Maman: Marc Klok Kunci Kemenangan Mereka

Minyak goreng murah dengan harga turun Rp 5.000 dari harga awal yang ditawar, lantas membuat Dinda dan teman-temannya mengiyakan penawaran tersebut. Pelaku menjanjikan minyak goreng ini keluar pada Januari 2022.

"Dia (IR) memberi syarat supaya memesan sebanyak 500 karton atau paling minimal 300 karton. Terus harus ada pembayaran di awal atau DP (Down Payment), saya dan teman-teman langsung transfer (ke pelaku)," jelas Dinda.

Memasuki Januari 2022, Dinda dan teman-teman mempertanyakan kepada pelaku mengapa minyak goreng yang dipesan tak kunjung datang.

Kala itu IR berkelit bahwa terdapat operasi pasar yang dilakukan oleh Pemerintah, sehingga dia mengatakan tidak boleh mengeluarkan minyak goreng pada saat yang bersamaan.

Setelah menelan alibi dan janji manis pelaku, Dinda dan teman-temannya akhirnya sadar bahwa mereka sudah tertipu oleh IR.

Baca Juga:Hari Terakhir Long Weekend, Lembang Masih Dipadati Kendaraan Wisatawan

"Transaksi pertama itu di dekat rumah, daerah Cibiru Indah, lalu kalau yang sesudah tahun baru itu ada yang di Panyileukan, di rumah orang tuanya, dan ada di Cibiru juga. Jadi antara Kota dan Kabupaten Bandung," ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak