SuaraJabar.id - Pemerintah akhirnya memutuskan menyerahkan harga minyak goreng kemasan premium ke mekanisme pasar. Artinya, harganya tidak akan lagi Rp 14 ribu per liter. Namun tergantung merk harga di pasaran.
Informasi itupun sudah diketahui para pedagang pasar tradisional dan toko modern di Kota Cimahi. Bahkan, pedagang tradisional mengaku sudah mendapat bocoran dari distributor bahwa harga minyak goreng kemasan akan kembali normal.
"Iya sudah tahu dari sales katanya harganya mau normal lagi. Memang Sales sudah ngasih bocoran kemarin bahwa harga akan kembali normal," ungkap Hana (50) salah seorang pedagang di Pasar Atas Baru Kota Cimahi kepada Suara.com pada Rabu (16/3/2022).
Hana sendiri mengaku sudah lima hari tidak menjual minyak goreng yang dijual dengan harga Rp 14 ribu per liter sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET). Ia tidak mendapat kiriman pasokan dari distributor.
Baca Juga:Satgas Pangan Temukan Stok Minyak Goreng di Gudang, Tapi Tak Pasang Tulisan Tersedia
Namun berdasarkan informasi yang didapat dari pedagang lain, harga jual minyak goreng hingga hari ini masih Rp 14 ribu per liter.
"Sudah 5 hari minyak tidak datang, tiba-tiba menghilang. Ternyata akan kembali normal," ujarnya.
Dihubungi terpisah, Branch Corporate Communication Alfamart, Elisa Refila mengatakan, hari ini pihaknya masih menjual minyak goreng kemasan sesuai HET yang ditetapkan pemerintah sebelumnya.
"Untuk hari ini kami masih menggunakan harga HET yang kebijakan minyak 1 harga yaitu Rp 14 ribu per liter dan Rp 28 ribu per liter," kata Elisa.
Untuk harga terbaru, pihaknya masih menunggu intruksi dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan kantor pusat.
Baca Juga:Tiga Hari Usai Didatangi Jokowi, Stok Minyak Goreng di Pasar Sentul Masih Langka
"Kami masih menunggu arahan dari kantor pusat untuk perubahan harga. Kita baru terima update hari ini tapi masih menunggu Permendag Pencabutan HET yang sekarang," jelasnya.