SuaraJabar.id - Teater di Kota Cimahi, Jawa Barat dinilai butuh ruang diskusi agar dapat terus eksis dan berkembang.
Hal tersebut muncul dari diskusi seni bertajuk "Ada Apa dengan Teater di Cimahi?" yang digelar di Aji Rasa Eatery & Kitchen, Jalan Sirnarasa 191 bersama kelompok teater KamprinK dan didukung oleh Suarajabar.id pada Sabtu (16/4/2022) sore lalu.
Diskusi yang dipandu oleh Dian Ardiansyah itu menghadirkan sutradara teater Yoyo C. Durachman dan aktor sekaligus Ketua Dewan Kesenian dan Kebudayaan Majalengka, Ocky Sandi.
Dari diskusi diketahui bahwa terdapat kondisi di mana orang yang berkecimpung di dunia teater di Kota Cimahi masih lemah dalam literasi dan esensi mengenai teater.
Baca Juga:Sepuluh Tahun Berkarier, Suho EXO Ungkap Mimpinya sebagai Musisi dan Aktor
Kemudian, teater di Cimahi berkembang di ruang-ruang pendidikan. Maka aktivis teater di Cimahi adalah pelajar.
Selain itu, muncul pandangan pelaku teater di Cimahi baru bergerak setelah ada bantuan dari pemerintah.
Dari permasalahan yang muncul, para pembicara dan peserta yang hadir dalam kesempatan tersebut sepakat bahwa ruang diskusi bagi pelaku teater di Cimahi sangatlah penting.
Lebih jauh, KamprinK berdiri pada tanggal 19 Maret 2019 di Bandung. KamprinK sendiri adalah kelompok seni yang bergerak di Teater dengan berfokus pada physical theater dan clown sebagai metode dasarnya.
Selain bergerak di teater, KamprinK juga berfokus di wilayah literasi publik dan juga edukasi. KamprinK selalu berusaha untuk berada pada lingkaran gerakan seni untuk edukasi publik. Saat ini KamprinK selalu menjadikan isu isu psikologi sosial sebagai tema tema yang diangkat baik dalam pertunjukan maupun ruang ruang diskusi.
Baca Juga:Dear Pemudik, Anda Diminta Tak Ajak Saudara Ikut ke Cimahi saat Kembali dari Kampung Halaman