Ada 86 Hot Spot Open BO di Subang, Terbanyak di Kecamatan Ini

Maxi mengimbau kepada warga Subang untuk sama-sama menekan angka penyebaran HIV dengan perilaku hidup sehat.

Ari Syahril Ramadhan
Rabu, 27 April 2022 | 19:24 WIB
Ada 86 Hot Spot Open BO di Subang, Terbanyak di Kecamatan Ini
Ilustrasi prostitusi online. [Foto: Ayobandung.com]

SuaraJabar.id - Banyaknya praktik prostitusi terselubung dituding sebagai salah satu faktor penyebab meningkatnya kasus HIV (human immunodeficiency virus) dan AIDS (human immunodeficiency virus) di Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Subang, dr Maxi pada rabu (27/4/2022).

Menurutnya, terdapat peningkatan kasus HIV dan AIDS sepanjang 2022 ini. Baru memasuki bulan April kata dia, kasus baru HIV di Subang sudah mencapai 131.

“Pada 2022, selama Januari-April tercatat ada 131 warga Subang yang terinveksi positif HIV,” kata Maxi.

Baca Juga:Karir Politik Bupati Bogor Ade Yasin, Sama Seperti Kakaknya Rachmat Yasin, Kini Tertangkap OTT KPK Dugaan Kasus Suap

Selama tahun 2022 pihaknya telah memeriksa sekitar 15.501 orang dari berbagai kalangan, meliputi ibu hamil, balita gizi buruk, hingga kelompok berisiko tinggi seperti pekerja seks, gay, biseksual dan transpuan.

“Ini baru 4 bulan di tahun 2022, penderita sudah lebih lebih dari 50 persen dari penderita tahun lalu,” ucapnya.

Salah satu penyebab tingginya kasus HIV kata dia, disebabkan oleh banyaknya lokasi transaksi seksual terselubung.

Menurutnya, Maxi, saat ini sediktinya terdapat 86 titik lokasi transaksi seksual yang tersebar di 29 kecamatan.

“Hanya 1 kecamatan yakni Serangpanjang yang tak ada lokasi transaksi seksual,” katanya.

Baca Juga:Begini Kondisi Arus Mudik di Tol Cisumdawu pada H-5 Lebaran

Dari 86 titik transaksi seksual, kata Maxi, yang paling banyak terjadi adalah di Kecamatan Subang Kota.

“Di Subang Kota tak ada lokalisasi prostitusi, namun tingkat transaksi seksualnya sangat tinggi. Transaksi seksual di kota banyak di lakukan di indekos dan hotel seperti open BO,” katanya.

Sementara untuk transaksi seksual secara terbuka banyak terjadi di kawasan Subang Utara atau Pantura.

“Di Pantura banyak lokalisasi dan transaksi seksual dilakukan secara terbuka di lokalisasi seperti Janem, Cikijing, Royek, Truntum, Mayangan, Sasak Zone dan perempatan celeng,” katanya.

Maxi mengimbau kepada warga Subang untuk sama-sama menekan angka penyebaran HIV dengan perilaku hidup sehat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini