Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Siapkan Ini untuk Merespon Hepatitis Misterius

Hepatitis adalah penyakit peradangan hati atau liver.

Ari Syahril Ramadhan
Rabu, 04 Mei 2022 | 16:14 WIB
Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Siapkan Ini untuk Merespon Hepatitis Misterius
Hepatitis Akut [Antara]

SuaraJabar.id - Hepatitis misterius diduga sudah menginfeksi ratusan anak di dunia termasuk Indonesia.

Meski belum diketahui penyebabnya, Dinas Kesehatan Kota Sukabumi mulai menyiapkan skema penanganan hepatitis akut misterius tersebut.

Skema penanganan tersebut juga merupakan respon atas Surat Edaran Kementerian Kesehatan Nomor: HK.02.02/C/2515/2022.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Rita Fitrianingsih sudah mengumpulkan rumah sakit dan seluruh pusat kesehatan masyarakat untuk mewaspadai hepatitis yang belum diketahui etiologinya ini melalui surveilans terhadap gejala yang ditemukan.

Baca Juga:Pakar Ungkap Penyebab Hepatitis Akut Masih Dianggap Misterius

"Sampai saat ini belum ada yang melaporkan (kasus)," kata dia, Rabu (4/5/2022).

Surat edaran yang ditetapkan pada 27 April 2022 itu menyebutkan WHO telah menerima laporan pada 5 April 2022 dari Inggris Raya mengenai 10 kasus hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya (acute hepatitis of unknown aetiology) pada anak-anak usia 11 bulan-5 tahun pada periode Januari hingga Maret 2022 di Skotlandia Tengah.

Sejak resmi dipublikasikan sebagai Kejadian Luar Biasa oleh WHO pada 15 April 2022, jumlah laporan terus bertambah. Per 21 April 2022, tercatat 169 kasus yang dilaporkan di 12 negara: Inggris (114), Spanyol (13), Israel (12), Amerika Serikat (9), Denmark (6), Irlandia (<5), Belanda (4), Italia (4), Norwegia (2), Perancis (2), Romania (1), dan Belgia (1).

Kisaran kasus terjadi pada anak usia satu bulan sampai 16 tahun. Tujuh belas anak di antaranya (10 persen) memerlukan transplantasi hati dan satu kasus dilaporkan meninggal. Gejala klinis pada kasus yang teridentifikasi adalah hepatitis akut dengan peningkatan enzim hati, sindrom jaundice akut, dan gejala gastrointestinal (nyeri abdomen, diare dan muntah-muntah). Sebagian besar kasus tidak bergejala demam.

Penyebab dari penyakit tersebut masih belum diketahui. Pemeriksaan laboratorium telah dilakukan dan virus hepatitis tipe A, B, C, D, dan E tidak ditemukan sebagai penyebab dari penyakit tersebut.

Baca Juga:Pria Bertato Ini Nekat Bikin Ulah di Tengah Ramainya Wisatawan di Pantai Karanghawu Sukabumi

Surat edaran ini dimaksudkan untuk meningkatkan dukungan pemerintah daerah, fasilitas pelayanan kesehatan, kantor kesehatan pelabuhan, sumber daya manusia Kesehatan, dan para pemangku kepentingan terkait kewaspadaan dini penemuan kasus hepatitis misterius ini.

Sebelumnya diberitakan, Dokter Spesialis Anak - dr. Lucky Yogasatria menyarankan agar semua orangtua selalu melakukan tindakan pencegahan.

Caranya adalah dengan melakukan pencegahan seperti mencegah hepatitis pada umumnya, yaitu menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Salah satu hal yang disorot dr. Lucky adalah hati-hati membuang popok bekas pakai!

"Kurang lebih sih sama, yaitu protokol kesehatan dikarenakan gunakanlah alat makan sendiri, pastikan makanan matang sempurna dan bersih, buang diapers juga hati-hati," ujarnya melalui konten edukasi di Instagramnya @dr.lucky.sp.a, dikutip Suara.com, Selasa (3/5/2022).

Hepatitis adalah penyakit peradangan hati atau liver. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh berbagai hal seperti infeksi virus, infeksi cacing hati, kebiasaan minum alkohol, obat-obatan hingga penyakit komorbiditas seperti autoimun.

Selanjutnya, ia meminta orangtua waspada mengenali tanda bahaya hepatitis pada anak, dan harus segera membawa anak tersebut ke rumah sakit.

"Kalau ada gejala demam mual muntah diare, kuning mulai dari mata lalu di keseluruh tubuh, pipis warna gelap, atau BAB-nya warna putih pucat segeralah ke rumah sakit," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak