Banjir Cuan Pedagang Manisan di Cianjur Selama Lebaran, Bisa Raup Rp 10 Juta per Hari

"Ini peningkatan yang cukup tinggi dibandingkan dua tahun terakhir, kami bisa menjual sampai 300 kilogram manisan,

Galih Prasetyo
Senin, 09 Mei 2022 | 13:09 WIB
Banjir Cuan Pedagang Manisan di Cianjur Selama Lebaran, Bisa Raup Rp 10 Juta per Hari
Manisan kulit jeruk yang menyegarkan dan bernutrisi olahan ibu-ibu UKM di Banjarnegara. [Suara.com/Citra Ningsih]

SuaraJabar.id - Pedagang manisan di Cianjur mengaku mendapat keuntungan berlipat saat momen lebaran 2022 lalu. Para pedagang oleh-oleh khas Cianjur ini bisa mendapat pendapatan Rp 10 juta per hari.

Salah satu pedagang manisan di Cianjur, Wawan mengungkapkan, peningkatkan penjualan sudah terjadi sejak dua pekan menjelang lebaran. Namun omset yang cukup tinggi dirasakan sejak satu pekan menjelang lebaran hingga saat ini.

“Setiap hari selama libur hari raya, omset yang kami dapatkan per hari bisa mencapai Rp 10 juta, ini peningkatan yang cukup tinggi dibandingkan dua tahun terakhir, kami bisa menjual sampai 300 kilogram manisan,” mengutip dari Cianjur Today--jaringan Suara.com, Senin (9/5/2022).

Para pembeli kata Wawan sebagian besar memilih untuk membeli manisan seperti mangga, salak, kedondong, kolang-kaling dan manisan kelapa banyak diminati pembeli yang sebagian besar pemudik berbagai tujuan kota, kabupaten di Jawa Barat setiap hari selama libur lebaran.

Baca Juga:5 Makanan Khas Pangkalan Bun yang Lezatnya Menggoyang Lidah, Bisa Jadi Oleh-Oleh Lebaran

Menurutnya, untuk menutupi kebutuhan tersebut, pihaknya memesan stok lebih karena diperkirakan usai arus balik penjualan masih tetap tinggi karena tidak ada lagi penyekatan dan pembatasan kegiatan masyarakat seperti dua tahun sebelumnya, dimana omset menurun tajam meski libur hari raya.

“Harapan kami penjualan terus meningkat, pandemi usai dan ekonomi kembali pulih karena selama pandemi, kami pedagang manisan sangat terdampak karena setiap harinya sepi pembeli, bahkan beberapa pekan hanya bisa menjual 10 sampai 20 kilogram manisan saja,” kata Wawan.

Salah seorang pemudik, Heni (34) menuturkan, sengaja berhenti di toko manisan untuk membawa oleh-oleh atau buah tangan yang akan dibagikan pada tetangga di kota asal karena sejak dua tahun terakhir mereka tidak bisa mudik.

“Selain untuk dibagikan ke tetangga, saya membeli manisan hingga puluhan kilogram pesanan teman kantor. Merasa kurang saja kalau tidak belanja manisan kalau pulang kampung ke Cianjur,” ucapnya.

Baca Juga:Viral Disebut Jokowi Oleh-oleh Lebaran, Penjelasan Lengkap Bipang Ambawang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini