Petani di Ciamis Tak Berani Memanen Jahe Gara-gara Ini

Petani pun membiarkan tanaman jahe tumbuh bersama rerumputan.

Ari Syahril Ramadhan
Sabtu, 25 Juni 2022 | 20:52 WIB
Petani di Ciamis Tak Berani Memanen Jahe Gara-gara Ini
ilustrasi jahe [pixabay.com]

SuaraJabar.id - Harga jual jahe di level petani di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat saat ini berkisar hanya Rp 3 ribu per kilogram. Padahal sebelumnya, petani bisa menjual jahe dengan harga Rp 12 ribu per kilogram.

Anjloknya harga jual jahe gajah membuat petani di Desa Mekarbuana, Kecamatan Panawangan, Kabupaten Ciamis menjerit.

Amin, salah seorang petani jahe Gajah Desa Mekarbuana, Kabupaten Ciamis mengatakan, harga jual sekarang ini sangat murah.

“Dulu harga jual mencapai Rp 12.000 per kilogram. Akan tetapi saat ini harganya anjlok murah sekali,” katanya.

Baca Juga:Belum Pernah Ada Gubernur Jawa Barat dari PDI Perjuangan, 2024?

Bahkan, sambungnya, dari pengepul saja hanya membelinya Rp 3.000 per kilogramnya.

“Itupun masih sulit mencari calon pembeli,” imbuhnya.

Akibat anjloknya harga jahe tersebut, para petani pun menunda panen. Hal tersebut menurutnya daripada merugi, maka petani pun membiarkan tanaman jahe tumbuh bersama rerumputan.

“Petani belum ada yang berani memanen jahe. Sebab, di tingkat pengepul maupun di pasar harganya anjlok,” ujar Amin.

Lebih lanjut Amin menambahkan, dengan harga jual jahe Gajah yang makin anjlok sampai Rp 3.000, otomatis petani merugi. Terlebih apabila dikaitkan dengan mahalnya harga pupuk dan biaya sarana produksi lainnya saat ini.

Baca Juga:Aksi Nekat Warga Sebrangi Jembatan Indiana Jones di Cianjur

“Saya harap agar instansi terkait bisa mencarikan solusi. Sebab saat ini kesulitan untuk mencari pembeli hasil panen jahe gajah,” harap Amin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini