SuaraJabar.id - SMAN 2 Cimahi memiliki sekitar 400 siswa baru pada tahun ajaran 2022/2023. Mereka mulai mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) sejak Senin (18/7/2022).
Ratusan siswa tersebut menjadi 'penerus' artis Shakira Jasmine yang merupakan alumni SMAN 2 Cimahi. Penyanyi dan aktris tersebut lulus dua tahun lalu dan dikenal sebagai anak yang pintar.
"Iya dulu Shakira sekolah di sini, dia anak rajin dan berprestasi. Ini adik-adik kelasnya yang sekarang ikut MPLS," ujar Uus, Wakasek Kesiswaan SMAN 2 Cimahi saat ditemui disela-sela pelaksanaan MPLS pada Selasa (19/7/2022).
Semasa sekolah, kata dia, Shakira sudah aktif di dunia hiburan tanah air. Seperti mengikuti kompetisi The Voice Kids Indonesia hingga bernaung dibawah perusahaan Musica Studio's. Selain bernyanyi, Shakira juga bermain dalam film Dua Garis Biru.
Baca Juga:Mew Suppasit, Aktor Sekaligus Penyanyi Thailand
Meski begitu, kata Uus, Shakira tidak melupakan statusnya sebagai seorang pelajar. Ia tetap berprestasi secara akademik meski harus membagi waktu. Menurutnya, itulah yang harus contoh oleh adik-adiknya, dimana meskipun sibuk tapi akademik tidak dilupakan.
"Dia udah mulai berkarir pas sekolah di sini. Tapi bisa membagi waktu antara sekolah dan karirnya," ucap Uus.
Kepala Sekolah SMAN 2 Cimahi, Dody Sulatro mengatakan, pelaksanaan MPLS tahun ini sudah tidak diperkenankan siswa dibebani tugas membawa barang-barang "aneh", sebagai upaya untuk menghindari perpeloncoan.
"Sesuai arahan dari Provinsi bahwa MPLS ini lebih ke pendidikan karakter, dan menghindari kekerasan," kata Doddy.
Selama pelaksanaan MPLS tidak dibolehkan adanya perundungan kepada siswa, apalagi tindakan kekerasan sesuai dengan hastag Disdik Jabar "Cekas" (Cegah Kekerasan). Yakni fokus kepada menghindari perundungan, intoleran, dan kekerasan seksual.
Baca Juga:Mew Suppasit, Aktor Sekaligus Penyanyi Thailand
"Saat apel sebelum MPLS dimulai, tadi kami juga ingatkan kepada semua siswa agar tidak ada bullying, tindak kekerasan verbal maupun fisik. Kalau sampai terjadi, maka orang tua mereka akan dipanggil," ujarnya.
Dijelaskan Doddy, MPLS merupakan sarana untuk mengenalkan tata belajar siswa, mengenalkan sarana prasarana sekolah, membentuk karakter pribadi yang baik, wawasan kebangsaan, dan anti perundungan. Nantinya ada guru khusus yang mengawasi, mereka yang sudah mengikuti pelatihan sekolah ramah anak.
"Jadi kami berharap selama MPLS ini tidak ada yang aneh-aneh, tidak ada kekerasan, dan perundungan," imbuhnya.
Disinggung soal jumlah siswa baru, sekolahnya menerima sekitar 400 siswa dengan total kuota 12 kelas. Mereka diterima dari berbagai jalur, seperti afirmasi, perpindahan orang tua, prestasi, dan zonasi. "Selesai MPLS nanti siswa akan belajar normal, PTM 100% meski tetap harus memperhatikan prokes," pungkasnya.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki