SuaraJabar.id - Kisah seorang pekerja yang mendapatkan tuduhan fitnah dari pihak gudang atau warehouse tengah menjadi perbincangan hangat.
Hal tersebut diungkapkan oleh seorang sender melalui akun @SeputarTetangga di jejaring media sosial Twitter.
Sender memiliki kakak yang menjadi pekerja lepas dan bekerja di salah satu warehouse di sekitar rumahnya.
"Nah warehouse ini lagi bermasalah min," ungkap sender dilihat SuaraJabar.id, Jumat (26/08/2022).
Pihak warehouse dikabarkan menuduh salah satu rungan, yakni pengemasan atau packing, tepat di bagian si kakak sender.
Para pekerja bagian packing mendapatkan tuduhan telah menghilangkan barang senilai Rp 1,5 Milyar tanpa ada bukti dalam fitnah tersebut.
Akibatnya, para pekerja diminta untuk ganti rugi dengan potongan gaji sebanyak 70 persen per bulannya.
Kabar tuduhan tersebut menyebar begitu cepat hingga buntutnya keluarga terkena imbas.
"Nah berita ini menyebar ke tetangga-tetanggaku min, mereka julid kalau kakakku dan timnya ini pencuri dan lain-lain," tuturnya.
Baca Juga:3 Perilaku kepada Tetangga yang Sepatutnya Dihindari
Sampai-sampai, kondisi ibu sender menurun gegara para ulah tetangga yang julid.
Sang ibu dikabarkan malas untuk berbelanja dan keluar rumah karena tetangga julid menyebut kakaknya pencuri dan tukang korup.
"Padahal kakakku setim nggak ada nyuri-nyuri min, cuman dituduh tanpa bukti. Dan kakakku setim nggak tahu cara ngelawannya gimana, karean mereka lulusan SMA jadi nggak begitu paham dengan UU pekerja min. Makasih buat yang udah baca atau meresepon," tutupnya.
Curhatan sender terkait kondisi kakaknya itu seketika ramai dibanjiri beragam tanggapan dan saran dari warganet di kolom komentar.
"Bilang aja, "Kita omongin di kantor polisi biar jelas" soalnya rugi banget harus potong gaji sedangkan barang nggak jelas adanya dan cuma tuduhan," tulis @owri***.
"Terus gimana sampe bisa nuduh kalo gaada bukti? baru dugaan nggak boleh asal nuduh, selama belum ada bukti kakakmu and teams masih praduga tak bersalah tuh," ungkap @oran***.
"Minta bukti kalau kakak kamu sama temen seteam yang ngilangin barang itu, minta bukti kalau barangnya beneran ada di ruangan itu," imbuh @orio***.
"Pernah kerja di gudang juga, awal-awal kerja kejadian "ilang barang". Padahal nggak ada yang ambil tuh barang. Dipotonglah gaji. Step yang diambil: Bikin pembukuan stok sendiri dan sering-sering stock opname. Alhamdulilah aman selama 5 tahun kerja ga pernah kejadian "ilang barang" lagi," tutur @ambu***.