Banjir Surut, KA Siliwangi Kembali Beroperasi

"Menjelang petang sudah surut dan perjalanan kereta kembali normal," katanya.

Ari Syahril Ramadhan
Rabu, 07 September 2022 | 06:00 WIB
Banjir Surut, KA Siliwangi Kembali Beroperasi
DOKUMENTASI - Lintasan rel kereta KA Siliwangi yang terendam banjir [Ist]

SuaraJabar.id - KA Siliwangi jurusan Sukabumi-Cianjur-Cipatat, Jawa Barat, kembali beroperasi normal setelah sempat terhambat karena rel kereta terendam air setinggi 12 centimeter akibat meluapnya Sungai Cikondang di Kecamatan Cibeber, Selasa (6/9/2022).

Manajer Humas PT KAI Daop 2 Bandung, Kuswardoyo mengatakan banjir yang terjadi menyebabkan rel kereta di sepanjang Stasiun Cibeber terendam banjir yang cukup tinggi, sehingga menghambat perjalanan kereta api.

"Ketinggian air menutup rel kereta setinggi 12 centimeter, sehingga sulit dilalui kereta api yang sempat tertahan selama puluhan menit di Stasiun Cibeber, menunggu air surut," katanya, Selasa (6/9/2022).

Kuswardoyo menjelaskan, setelah menunggu lebih dari setengah jam, KA Siliwangi kembali dapat melintas dengan kecepatan terbatas guna menghindari hal yang tidak diinginkan, sehingga jadwal pemberangkatan tetap kereta api setiap harinya tidak sampai terganggu.

Baca Juga:Buronan Kasus Pembunuhan Perangkat Desa Sukabumi di Acara Dangdutan Diciduk Polisi

Hingga Selasa petang, air yang sempat menutup rel kereta sudah mulai surut dan dapat dilalui normal meski masinis haru mengurangi kecepatan saat masuk dan berangkat dari Stasiun Cibeber.

"Menjelang petang sudah surut dan perjalanan kereta kembali normal," katanya.

Seperti diberitakan banjir melanda empat desa di Kecamatan Cibeber, banjir terparah melanda Desa Cisalak yang merupakan jalur perlintasan rel kereta api jurusan Cipapat-Cianjur-Sukabumi yang ikut tergenang setinggi belasan centimeter, sehingga menghambat perjalanan KA Siliwangi.

Banjir juga merendam ratusan rumah warga, fasilitas umum jembatan dan hektar-an sawah warga yang mengalami gagal panen karena terendam air lebih dari 1 meter. Terdata 100 kepala keluarga mengungsi guna menghindari hal yang tidak diinginkan ketika terjadi banjir susulan. [Antara]

Baca Juga:Langsung Sepi Order Setelah Harga BBM Naik, Penghasilan Driver Ojol Merosot hingga Rp 25 Ribu per Hari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini