Merasakan Kesekian Kalinya Harga BBM Naik, Sopir Angkot Cimahi: Beda Sama Kenaikan Dulu

Beban operasionalnya kini naik menjadi Rp 100 ribu sejak harganya naik

Andi Ahmad S
Rabu, 07 September 2022 | 19:30 WIB
Merasakan Kesekian Kalinya Harga BBM Naik, Sopir Angkot Cimahi: Beda Sama Kenaikan Dulu
Ilustrasi sopir angkot. [Suara.com/F Firdaus]

SuaraJabar.id - Dampak kenaikan harga BBM sangat dirasakan para pengemudi angkutan umum. Beban biaya operasional mereka membengkak lantaran tarifnya yang belum ada penyesuaian.

Agus Ramdan (40), pengemudi angkot jurusan lokal Cimahi jurusan Terminal Cimindi-Citeureup salah satunya. Beban operasionalnya kini naik menjadi Rp 100 ribu sejak harganya naik.

"Ya sebetulnya memberatkan, tapi mau bagaimana lagi. Biasa sehari itu Rp 70 ribu buat narik, sekarang karena naik pengeluarannya juga bertambah jadi Rp 100 ribu," ungkap Agus saat ditemui di kawasan Cimindi, Kota Cimahi pada Rabu (7/9/2022).

Ia berharap ada penyesuaian tarif meskipun akhirnya bakal memberatkan penumpang juga. Namun jika tak ada penyesuaian, kondusi itu justru bakal memberatkannya.

Baca Juga:Aksi Demo Tolak Kenaikan Harga BBM di Jogja: Dobrak Gerbang DPRD DIY hingga Ambruk

"Ya minta ada penyesuaian tarif saja, soalnya kan menurun juga nanti pemasukannya. Sehari paling pendapatan bersih Rp 100 ribu, itu sudah dipotong bensin Rp 100 ribu," kata Agus.

Kondisi yang dialami Agus semakin diperparah lantaran penumpang saat ini sepi, tak seramai dulu. Ia sudah sudah 22 tahun menjadi sopir angkot di Cimahi dan sudah beberapa kali merasakan kenaikan BBM yang diikuti dengan kenaikan tarif.

"Saya sudah sering, sejak harga BBM Rp 5 ribu jenis premium dulu, sekarang sampai Rp 10 ribu jenis pertalite. Cuma bedanya sekarang penumpang sepi, kalau dulu itu terutama di awal tahun 2000-an meskipun ongkos naik juga penumpang masih banyak," beber Agus.

Hal itu juga yang dikeluhkan oleh Tati (56), warga Kampung Cimindi, Kota Cimahi. Ia kian terhimpit karena harga sembako yang mulai melambung sementara ia tak ada pemasukan sendiri. Selama ini ia mengandalkan pemasukan dari sang anak yang bekerja serabutan.

"Ya sekarang harga-harga mahal. Sedangkan saya nganggur, cuma mengandalkan anak buat kebutuhan sehari-hari," ucap Tati.

Baca Juga:Imbas Kenaikan Harga BBM, Tarif Angkot di DKI Jakarta Bakal Naik?

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini