SuaraJabar.id - Tembok Penahan Tanah (TPT) di pinggir sungai di Kabupaten Bandung Barat (KBB) terkisis longsor, yang membuat sebagian rumah milik Helsa (24) ambruk.
Peristiwa bencana alam itu terjadi pada Selasa (11/10/2022) pagi tepatnya di Kampung Ciharashas RT 04/05, Desa Margajaya, Kecamatan Ngamprah, Bandung Barat.
Helsa pun menceritakan detik-detik ketika tebing setinggi 5 meter dengan lebar 5 meter yang tergerus air sungai. Ia menyadari ada pergerakan tanah beberapa jam sebelum peristiwa longsor terjadi dan melihat ada retakan di beberapa bagian rumah sebelumnya.
"Dari jam 7.30 WIB pagi sudah mulai terasa ada retakan. Retakan di tembok rumah terus membesar, jadi saya langsung evakuasi keluarga dan barang-barang," terang Helsa di lokasi.
Baca Juga:Jangan Sampai Jadi Korban, Warga yang Tinggal di Kawasan Rawan Longsor Diminta untuk Evakuasi
Retakan di bagian belakang rumahnya itu perlahan bergerak dan akhirnya peristiwa lomgsor tak terhindarkan, separuh bagian rumahnya habis terbawa longsor usai TPT terkikis arus air Sungai Ciharashas.
Helsa pun langsung melakukan evakuasi terhadap 7 anggota keluarganya dan mengamankan barang-barang berharga yang masih berada di dalam rumah sebelum akhirnya ambruk
"Jadi bagian belakang rumah saja yang ambruk. Kamar, dapur dan ruangan tengah. setengahnya ambruk aja. Ini karena bagian bawah rumah terkikis oleh aliran air yang besar," ungkap Helsa.
Di depan kedua matanya, Helsa menyaksikan detik-detik rumahnya ambruk, keluarga hanya bisa terdiam melihat setengah bagian rumah mereka terbawa longsor.
"Bingung mau gimana lagi, mau minta tolong juga bagaimana. Jadi saya dan keluarga hanya bisa melihat saat rumah saya ambruk," tutur Helsa.
Baca Juga:Warga Lebak Diminta Waspadai Banjir dan Longsor Susulan, Ini Penjelasan BPBD Lebak
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, Duddy Prabowo mengatakan, longsor TPT rumah itu terjadi akibat hujan deras yang menyebabkan pondasinya terkikis oleh saluran irigasi yang melintasi TPT tersebut.
"Longsor TPT ini bermula saat semua penghuni rumah mendengar suara berderak disertai getaran dari bawah lantai, lalu semua penghuni langsung berlarian ke luar rumah," jelas Duddy.
Duddy menjelaskan, selain satu unit rumah rusak berat, longsor TPT itu juga menyebabkan saluran air sepanjang 8 meter tertutup material longsor, beruntung kejadian ini tidak sampai menyebabkan ada korban jiwa maupun luka.
"Jadi, kejadian longsor TPT ini hanya menyebabkan satu rumah rusak berat dan saat ini 8 jiwa harus diungsikan ke rumah saudaranya," ucapnya.
Sementara berdasarkan hasil investigasi bersama aparat kewilayahan, kata Duddy, saat ini penghuni rumah membutuhkan bantuan mendesak berupa logistik, paket sembako, peralatan dapur matras, dan peralatan sekolah.
"Setelah kejadian itu, kami melakukan tindakan, mendata dampak longsor dan menghimbau warga yang terdampak longsor agar selalu waspada karena rawan terjadi longsor susulan," kata Duddy.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki