Ngaku Rumah Mati Lampu, Kekayaan Elon Musk Capai Rp 3.440 Triliun, Publik: Masa Gak Mampu Beli Token?

Elon Musk dengan santainya mengatakan bahwa kondisi rumahnya sedang mati lampu.

Galih Prasetyo
Senin, 14 November 2022 | 15:36 WIB
Ngaku Rumah Mati Lampu, Kekayaan Elon Musk Capai Rp 3.440 Triliun, Publik: Masa Gak Mampu Beli Token?
CEO SpaceX, Elon Musk. [ANGELA WEISS / AFP]

SuaraJabar.id - Kehadiran Elon Musk di B20 Summit salah satu rangkaian acara KTT G-20 Bali yang berlangsung 15-16 November 2022 menyita perhatian publik.

Bagaiamana tidak, Elon Musk yang hadir virtual di B20 Summit hari ini, Senin (14/11/2022) muncul dengan latar yang gelap.

Elon Musk dengan santainya mengatakan bahwa kondisi rumahnya sedang mati lampu.

“Maaf sedang mati lampu. Saya jadi terlihat seperti zombie di sebuah ruangan yang gelap,” ujarnya seperti dikutip dari Suara.com

Baca Juga:Elon Musk Sebut Indonesia Punya Masa Depan Yang Cerah di KTT B20

Pernyataan Elon Musk bahwa rumahnya mati lampu pun jadi viral di laman media sosial. Banyak netizen asal Indonesia seolah tak percaya listrik rumah Elon Musk bisa mati.

Mengutip dari laman Forbes, per 22 Mei 2022, Elon Musk masih menjadi orang terkaya di dunia. Kekayaan Elon berasal dari perusahaan Tesla dan perusahaan roket luar angkasa, SpaceX

Per 22 Mei 2022, kekayaan Elon Musk mencapai Rp 3.041 Triliun atau setara dengan 207,3 millar dolar AS.

Sementara jika merujuk pada Forbes Oktober 2022, pasca ia membeli Twitter, kekayaan Elon Musk mencapai Rp 3.440 triliun atau 221,5 milliar dolar AS.

Total kekayaan itu naik sebesar 330 juta dollar AS atau setara dengan Rp 5,1 triliun.

Baca Juga:Amankan KTT G20, TNI Siapkan 14 Kapal Perang di Sejumlah Lokasi Strategis

Menariknya, pada laporan bulan yang sama, Elon Musk disebut-sebut dalam kurun waktu satu tahun nilai kekayaannnya menyusut lebih dari 100 milliar dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp 4650 triliun dengan kurs Rp 15.500 per dolar Amerika Serikat.

Elon Musk Pakai Batik Bomba

Elon Musk saat hadir di konfrensi tersebut mengenakan baju batik Bomba, batik khas dari Sulawesi Tengah.

Batik Bomba yang dikenakan Musk berwarna hijau. Dikutip dari berbagai sumber, kata Bomba memiliki arti keterbukaan dan kebersamaan.

Batik Bomba memiliki cukup banyak motif. Motif yang paling banyak digemari oleh masyarakat ialah bunga cengkeh, sambulugana dan taiganja.

Dari ketiga motif tersebut juga memiliki makna dan arti yang berbeda-beda. Motif cengkeh misalnya berasal dari komoditas perkebunan cengkeh yang jadi andalan di Kabupaten Tolitoli.

Sementara motif Sambulugana merupakan motif gabungan dari tanaman pinang dan siri. Biasanya motif ini dipakai sebagai pelengkap upacara adat meminang masyarakat Kaili di Palu.

Bagi masyarakat Kaili, acara meminang tidak akan lengkap jika tidak ada batik dengan motif Sambulugana.

Sedangkan untuk motif taiganja merupakan motif yang berasal dari akar tradisi masyarakat Kaili. Dua sentra batik bomba yakni batik bomba Lekatu di Tavanjuka dan batik bomba di jalan Kedondong, Kota Palu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini