SuaraJabar.id - Dahsyatnya gempa berkekuatan 5,6 magnitudo yang berpusat di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat juga merusak rumah-rumah warga di Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada Senin (21/11/2022).
Salah satunya rumah milik Siti Nurjanah (49), warga Kampung Cadas, RT 03/03, Desa Ciptagumati, Kecamatan Cikalongwetan. Bagian dinding ruag tengah dan dapur rumahnya ambruk usai diguncang gempa yang terjadi sekitar pukul 13.21 WIB itu.
"Iya tadi ada gempa langsung ambruk dindingnya," tutur Siti kepada Suara.com.
Siti menceritakan, sebelum gempa mengguncang ia sedang menonton televisi. Sedangkan anak dan cucunya sedang berada di dalam kamar. Saat merasakan getaran sontak ia beserta anak dan cucunya berhamburan keluar rumah.
Baca Juga:Gempa Cianjur: Seorang Ibu dan Balita Sempat Tertibun Reruntuhan, Begini Kondisinya Saat Ini
"Di rumah sini ada 6 orang tapi pas gempa ada orang. Langsung aja keluar rumah da takut," ujar Siti.
Setelah itu dinding yang menutupi bagian ruang tengah dan dapur rumahnya itupun ambruk. Siti mengatakan, sebelum ambruk dinding rumahnya itu sudah terdapat retakan imbas gempa bumi yang terjadi sebelumnya yang berpusat di Sesar Cirata.
"Tadi sebelum ambruk itu ada kaya suara langsung aja jebol. Sebelumnya juga udah retak sejak gempa bumi yang sebelumnya. Tapi sekarang lebih kenceng," katanya.
Untuk sementara ini, Siti dan keluarganya harus mengungsi sementara waktu. Ia berharap ada bantuan dari pemerintah untuk segera memperbaiki rumahnya.
"Semenetara mengungsi dulu ke rumah sodara," ucapnya.
Bhabinkamtibmas Desa Ciptagumati Brigadir M Ersyad membenarkan ada rumah yang mengalami kerusakan usai diguncang gempa yang berpusat di Kabupaten Cianjur itu.
"Yang roboh di ruang tamu dan dapur akibat guncangan gempa yang terjadi. Yang rusak itu sekitar 4x5 meter," terangnya.
Dirinya memastikan tidak ada kerugian imbas peristiwa tersebut. Hanya saja kerugian yang dialami pemilik rumah ditaksir mencapai sekitar Rp 10 juta.
"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Kerugian lebih kurang Rp 10 juta. Kita juga sudah imbau rumahnya untuk tidak ditinggali sementara waktu," kata Ersyad.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap peristiwa gempa terjadi pada 13.21.10 WIB ini mengguncang Sukabumi dan Cianjur.
Pusat gempa ini terletak di koordinat 6,86 Lintang Selatan dan 107,01 Bujur Timur, tepatnya di darat wilayah Sukalarang, Sukabumi, Jawa Barat pada kedalaman 11 km.
Koordinator bidang Data dan Informasi Stasiun Geofisika Bandung, Virga Librian memaparkan hasil analisis lokasi episenter atau pusat gempa serta kedalamnya, gempa bumi kali ini merupakan jenis gempa dangkal yang diduga akibat aktivitas sesar Cimandiri.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)," kata Virga saat dihubungi.
Gempa bumi ini dirasakan di Kota Cianjur dengan skala intensitas V - VI MMI. Garut dan Sukabumi IV - V MMI. Cimahi, Lembang, Kota Bandung, Cikalong Wetan, Rangkasbitung, Bogor dan Bayah dengan skala intensitas III MMI.
"Hingga pukul 14.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 15 (lima belas) aktivitas gempabumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M4.0," terang Virga.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki