SuaraJabar.id - Eks Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi beberkan alasannya pindah partai dari Golkar ke Gerindra. Dedi Mulyadi beralasan pindah untuk mendukung Prabowo Subianto, karena masalah hati.
"Hati, rasa dan cinta,” Dedi, dalam rilis resmi yang diterima wartawan, Senin (22/5/2023).
Dedi menilai, sosok Prabowo yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan merupakan seseorang yang dinilainya ikhlas rela berkorban demi negara.
“Orang yang ikhlas, berkorban demi negara. Nulung kanu butuh, nalang kana susah, tapi tara make pencitraan, kabeh kaluar tinu rasa,” ucapnya.
Baca Juga:Sindir Ridwan Kamil? Dedi Mulyadi Tegaskan Jadi Kader Golkar dari Bawah: Saya Sampai Sakit
Meski banyak dipojokan dengan berbagai isu Prabowo kata Dedi tak pernah membuat serangan balik dengan menjelekkan atau memfitnah orang lain.
“Malah fakta juga ditutupi untuk menjaga teman. Pemimpin itu yang begitu,” ucapnya.
Selain itu, Kang Dedi merasa pernah ditolong saat sejumlah patung di Purwakarta dirobohkan oleh massa tertentu pada 2016 lalu.
Dedi menyebut, ia tertolong oleh kehadiran Hashim Djojohadikusumo yang tak lain adik Prabowo.
“Saya waktu itu tidak kenal, tapi tiba-tiba datang memberikan bantuan untuk membangun kembali yang baru. Artinya itu orang ikhlas. Yang lain mah gak ada yang berani datang,” katanya.
Hingga kini sejumlah patung wayang yang ada di Purwakarta masih berdiri dan menjadi salah satu daya tarik wisata sekaligus ikon kebanggan masyarakat sebagai kabupaten dengan pembangunan berbasis budaya.
“Jadi kalau Dedi Mulyadi geser sekarang itu wajar karena saya mau berbakti pada orang yang membuat kebaikan,” ujar Dedi.
Kontributor : Cesar Yudistira