Balai Kota Dinilai Sudah Kurang Representatif, Pemkot Bogor Rancang Pemindahan Pusat Pemerintahan ke Katulampa

Detail Engineering Design (DED) sudah dimulai sejak tahun 2024.

Syaiful Rachman
Kamis, 16 Januari 2025 | 09:35 WIB
Balai Kota Dinilai Sudah Kurang Representatif, Pemkot Bogor Rancang Pemindahan Pusat Pemerintahan ke Katulampa
Penjabat Wali Kota Bogor Hery Antasari di Kota Bogor, Jawa Barat. (ANTARA/HO-Humas Pemkot Bogor)

SuaraJabar.id - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat merancang pemindahan pusat pemerintahan daerah ke Kelurahan Katulampa, dimulai dari pelaksanaan Detail Engineering Design (DED) yang dimulai sejak tahun 2024.

Penjabat Wali Kota Bogor Hery Antasari di Bogor, Rabu (15/1/2025), menjelaskan, rencana pembangunan kantor pemerintahan terpadu ini merupakan respons terhadap kondisi Balai Kota Bogor saat ini yang dinilai sudah kurang representatif.

Menurut dia, Kota Bogor perlu memiliki pusat perkantoran yang layak, dengan harapan seluruh perangkat daerah dapat berada di satu lokasi.

"Jika berada di satu lokasi, hal itu akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi waktu, kinerja, koordinasi, serta mempercepat pengambilan keputusan. Semua harus dipersiapkan secara maksimal agar ini terwujud dan menjadi legacy," kata Hery dilansir ANTARA.

Baca Juga:Ditegur Jangan Jadikan Rumah Lokasi Open BO, Seorang Suami Tega Aniaya Istri Pakai Golok Hingga Sekarat

Pada lahan seluas kurang lebih 6 hektare, direncanakan pembangunan gedung kantor pemerintahan dengan 9 lantai yang akan menampung sebagian besar perangkat daerah.

Pembangunan ini juga mengintegrasikan tiga identitas Kota Bogor, yaitu sebagai Kota Cerdas (Smart City), Kota Hijau (Green City), dan Kota Pusaka (Heritage City).

Prinsip kerja bangunan ini akan mengintegrasikan berbagai komponen melalui teknologi pintar. Komponen-komponen yang terinstal dapat diatur secara otomatis dan saling berkomunikasi, menggunakan sensor sebagai metode utama.

Gedung Perkantoran Pemerintahan Katulampa akan menerapkan aspek Bangunan Gedung Hijau (BGH), yang mencakup Bangunan Pintar (Smart Building) dengan pengaturan otomatis berbasis algoritma.

Sistem ini memungkinkan hampir semua bagian atau komponen gedung dikelola secara otomatis melalui Building Automation System (BAS).

Baca Juga:Pemkab Bogor Sulap Lahan Eks Warpat Puncak Jadi Anjungan Pandang

Selain itu, Hery menyampaikan, bahwa pusat perkantoran pemerintahan terpadu adalah sebuah keniscayaan. Menurut dia, lokasi perangkat daerah yang tersebar saat ini kurang efektif dan efisien, baik dari segi biaya, mobilitas, maupun aktivitas lintas sektoral, yang berdampak pada pencapaian kinerja.

Untuk memperkuat identitas bangunan tersebut, ia mengusulkan agar ciri khas Kota Bogor, seperti kujang, ditampilkan sebagai elemen desain.

"Contohnya Gedung Sate menjadi ikon Bandung dan Jawa Barat. Mungkin gedung perkantoran pemerintahan terpadu Kota Bogor dapat menampilkan kujang sehingga menjadi landmark Kota Bogor," paparnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini