Dendam Kesumat, Motif Pembunuhan Sadis Antar Residivis di Garut

Korban sempat mendatangi rumah pelaku sambil membawa golok.

Syaiful Rachman
Jum'at, 17 Januari 2025 | 18:53 WIB
Dendam Kesumat, Motif Pembunuhan Sadis Antar Residivis di Garut
Dua pelaku pembunuhan di Garut saat diperiksa polisi. Foto: Pikpik/HR

SuaraJabar.id - Kasus pembunuhan sadis mengguncang Kabupaten Garut. Korban, seorang pria bernama Bajang, ditemukan tewas mengenaskan dengan luka bacok di bagian leher dan tubuh.

Setelah dilakukan penyelidikan mendalam, terungkap bahwa pelaku pembunuhan adalah EA dan rekan korban sendiri, PR, yang juga memiliki catatan kriminal.

Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Ari Rinaldo, mengungkapkan bahwa motif di balik pembunuhan tersebut adalah dendam yang terpendam.

Sebelum kejadian nahas tersebut, korban sempat mendatangi rumah pelaku sambil membawa golok. Peristiwa ini membuat pelaku merasa terancam dan sakit hati.

Baca Juga:Polisi Tangkap Gimbal, Pembunuh Aktor Sandy Permana

"Pelaku merasa terancam dan sakit hati karena korban datang ke rumahnya dengan membawa golok. Ini menjadi pemicu utama terjadinya peristiwa pembunuhan tersebut," ujar Ari dilansir harapanrakyat.com, jaringan suara.com.

Baik korban maupun pelaku memiliki latar belakang kriminal yang sama, yaitu pernah terlibat dalam kasus penganiayaan. Hal ini menunjukkan bahwa kekerasan telah menjadi bagian dari kehidupan mereka. Lingkaran kekerasan ini semakin diperparah dengan adanya dendam pribadi yang memicu tindakan fatal.

Kronologi Kejadian

Peristiwa pembunuhan terjadi pada tanggal 21 Desember 2024. Pelaku, yang berjumlah dua orang, telah merencanakan pembunuhan tersebut dengan matang.

Mereka mengikuti korban dan kemudian melancarkan aksinya di tempat yang sepi. Korban dibacok hingga tewas di lokasi kejadian.

Baca Juga:Kepala Desa di Karawang Masuk DPO Polisi, Buron Gara-gara Tindak Pidana Penggelapan

“Jadi pelaku PR membacokkan goloknya ke tangan korban. Setelah korban terjatuh dari motornya, EA kemudian menebas leher korban," kata Ari.

"Sebelumnya pelaku mengikuti korban terlebih dahulu. Setelah di tempat sepi, baru mereka melakukan aksinya,” tambahnya.

Polisi berhasil mengungkap kasus ini setelah melakukan penyelidikan intensif. Pelaku berhasil ditangkap di daerah Bandung dan Garut.

Meskipun sempat kesulitan dalam mengidentifikasi pelaku, polisi akhirnya berhasil mengungkap identitas mereka dengan bantuan saksi dan bukti-bukti di lapangan.

“Pelaku PR kita tangkap di Bandung di wilayah Baleendah. Untuk EA kita tangkap di Garut,” jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini