SuaraJabar.id - Bupati Karawang Aep Syaepuloh menekankan agar fungsi drainase dan saluran pembuang di wilayahnya perlu dimaksimalkan dalam upaya penanganan bencana banjir di wilayah perkotaan dan perdesaan.
"Kami sudah melakukan pemantauan ke sejumlah titik banjir yang telah merendam area pemukiman dan areal sawah yang tentu saja merugikan masyarakat," kata Bupati di Karawang, Senin (3/2/2025).
Bupati akan melakukan langkah tepat dan cepat dengan mengerahkan alat berat untuk mengeruk sedimen di sejumlah drainase dan saluran pembuangan.
"Alat berat telah diturunkan untuk upaya penanganan itu," jelasnya dikutip ANTARA.
Baca Juga:Pemkab Cirebon Siapkan 130 Dapur Makan Bergizi Gratis Secara Bertahap
Sementara itu, dalam kunjungannya ke daerah terdampak banjir di wilayah Kecamatan Tempuran dan Cilebar, pada Minggu, Bupati bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) juga menyalurkan bantuan logistik untuk warga yang terdampak.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang mencatat sejak beberapa hari terakhir banjir akibat tingginya curah hujan telah melanda sejumlah daerah di wilayah Karawang.
Ribuan rumah yang terendam di lima kecamatan sekitar Karawang sempat terendam banjir selama beberapa hari terakhir.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan BPBD Karawang Ferry Muharam mengatakan, secara umum banjir terjadi akibat tingginya curah hujan hingga memicu meluapnya sejumlah sungai antara lain Cibeet, Cidawolong, Kedunghurang, dan Kali Apur.
Ia menjelaskan, banjir melanda sepuluh desa yang tersebar di sejumlah kecamatan diantaranya Desa Karangligar Kecamatan Telukjambe Barat serta Desa Langensari, Desa Tegalurung, Desa Kiara, Desa Bayur Kidul dan Desa Bayur Lor (Kecamatan Cilamaya Kulon).
Baca Juga:BPBD Indramayu Tetapkan Status Tanggap Darurat Banjir Rob
Banjir juga sempat melanda Desa Banyuasih dan Desa Jayamukti (Kecamatan Banyusari), Desa Medangasem Kecamatan Jayakerta, Desa Puspasari Kecamatan Pedes serta beberapa desa di Kecamatan Tempuran dan Cilebar.