Disdikpora Cianjur: Sekolah yang Rusak Akibat Bencana Alam Diperbaiki Tahun Ini

Bangunan sekolah yang rusak berat di Cianjur sekitar 2.500 unit, rusak sedang 1.500 unit, dan rusak ringan 2.000 kelas.

Syaiful Rachman
Rabu, 19 Februari 2025 | 18:33 WIB
Disdikpora Cianjur: Sekolah yang Rusak Akibat Bencana Alam Diperbaiki Tahun Ini
Salah satu ruang kelas di SDN Sindangjaya 3 Ciranjang, Cianjur, Jawa Barat, rusak akibat tertimpa pohon tumbang segera mendapat bantuan pembangunan.(ANTARA/Ahmad Fikri). (Ahmad Fikri)

SuaraJabar.id - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, memastikan bangunan sekolah yang rusak akibat bencana alam mendapat perbaikan pada tahun 2025, termasuk dua bangunan SD yang rusak akibat tertimpa pohon di Kecamatan Campaka dan Ciranjang.

Kepala Disdipora Cianjur Ruhli Solehudi di Cianjur, Rabu (19/2/2025), mengatakan sejak tahun 2022 telah melakukan pendataan sekolah yang rusak sekitar 2.500 ruang kelas dan ribuan lainnya rusak sedang dan ringan, sehingga berbagai cara dilakukan untuk mengurangi kelas yang rusak.

"Kemungkinan jumlahnya akan terus bertambah, namun skala prioritas yang rusak akibat bencana alam akan mendapat perbaikan di tahun 2025 seperti dua sekolah yang rusak tertimpa pohon tumbang di Kecamatan Campaka dan Ciranjang," katanya.

Petugas gabungan Palang Merah Indonesia dan BPBD Cianjur, Jawa Barat, melakukan penanganan cepat pohon tumbang yang menimpa ruang kelas di SDN Sindangjaya 3, Kecamatan Ciranjang, Selasa (18/2/2025). (ANTARA/Ahmad Fikri)
Petugas gabungan Palang Merah Indonesia dan BPBD Cianjur, Jawa Barat, melakukan penanganan cepat pohon tumbang yang menimpa ruang kelas di SDN Sindangjaya 3, Kecamatan Ciranjang, Selasa (18/2/2025). (ANTARA/Ahmad Fikri)

Dia menjelaskan data bangunan sekolah yang rusak berat di Cianjur sekitar 2.500 unit, rusak sedang 1.500 unit, dan rusak ringan 2.000 kelas, dan jumlahnya terus bertambah setiap tahun seiring waktu, karena masih banyak sekolah yang belum mendapat perbaikan atau bantuan perbaikan.

Baca Juga:Pemkab Cirebon Sukses Tekan Angka Stunting

Jumlah tersebut, kata dia, di luar kekurangan ruang kelas baru yang mencapai 1.100 ruangan akibat jumlah siswa yang mengalami kenaikan setiap tahun, terdata kurang lebih 250 ribu siswa SD negeri dan swasta se-Cianjur.

"Untuk mengurangi jumlah bangunan sekolah yang rusak, kami mengajukan bantuan dan kerja sama dari Kementerian PUPR karena terbatas anggaran dari APBD Cianjur dan Dana Alokasi Umum (DAU), sehingga perlu bantuan dari kementerian dengan harapan dapat segera tuntas," katanya.

Sedangkan terkait pembangunan infrastruktur sekolah baik jalan dan ruang kelas, sarana dan prasarana, lanjut dia, diserahkan ke pemerintah pusat atau kementerian, karena akan ada refocusing anggaran Makan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan program strategis pemerintah pusat.

"Kami serahkan ke pemerintah pusat melalui kementerian terkait pembangunan dan penambahan sarana serta prasarana sekolah, terlebih terbatasnya anggaran untuk pembangunan yang didapat tahun ini dari Pemerintah Provinsi Jabar," katanya.

Bahkan pihaknya melalui Pemkab Cianjur sudah mengalokasikan anggaran perbaikan seratus ruang kelas yang rusak tahun 2024 akibat bencana alam di 18 kecamatan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2025 sebesar Rp20 miliar.

Baca Juga:BPBD Cianjur Tingkatkan Pengawasan Antisipasi Bencana Alam, Siagakan Ratusan Relawan

"Skala prioritas dilakukan bagi sekolah atau ruang kelas yang rusak akibat bencana alam, ditargetkan awal tahun ini sudah dapat berjalan, bahkan kami menjalin kerja sama dengan kementerian untuk penambahan anggaran," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak