Demi Sembako Murah, Ratusan warga Sukabumi Rela Antre dari Subuh

Operasi Pasar Bersubsidi (Opadi) di Sukabumi gunakan sistem siapa cepat dia dapat.

Syaiful Rachman
Rabu, 19 Maret 2025 | 02:47 WIB
Demi Sembako Murah, Ratusan warga Sukabumi Rela Antre dari Subuh
Warga Kota Sukabumi, Jawa Barat, yang membeli paket sembako murah di Operasi Pasar Bersubsidi (Opadi) diselenggarakan di halaman Kantor Pos Cabang Sukabumi, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, Jabar, Selasa (18/3/2025). ANTARA/Aditya A Rohman

SuaraJabar.id - Ratusan warga Kota Sukabumi, Jawa Barat, antre sejak subuh di halaman Kantor Pos Cabang Sukabumi di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, untuk mendapatkan paket sembako murah yang diselenggarakan Satgas Operasi Pasar Bersubsidi (Opadi) Sukabumi.

"Sejak pukul 04.30 WIB, ratusan warga sudah memadati halaman Kantor Pos Cabang Sukabumi, padahal kegiatan Program Opadi ini baru dibuka pada pukul 08.00 WIB," kata Ketua Satgas Opadi Sukabumi Alitta Adilla, di Sukabumi, Selasa (18/3/2025).

Menurut Alitta, tingginya minat warga untuk membeli paket sembako bersubsidi yang diselenggarakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Indag) Jabar dan Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi bersama Perum Bulog serta PT Pos Indonesia (Persero), karena harga setiap paket sembako yang dijual telah disubsidi sekitar 50 persen.

Ratusan warga rela mengantre untuk membeli paket sembako murah yang diselenggarakan Satgas Operasi Pasar Bersubsidi Kota Sukabumi di halaman Kantor Pos Cabang Sukabumi, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, Jabar. ANTARA/Aditya A Rohman
Ratusan warga rela mengantre untuk membeli paket sembako murah yang diselenggarakan Satgas Operasi Pasar Bersubsidi Kota Sukabumi di halaman Kantor Pos Cabang Sukabumi, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, Jabar. ANTARA/Aditya A Rohman

Adapun paket sembako berupa beras premium lima kilogram, satu kilogram gula pasir bukan rafinasi, minyak goreng premium dua liter dan tepung terigu satu kilogram.

Baca Juga:Waspada Aksi Spesialis Pembobol Rumah, Berikut Tips dan Solusi Keamanan Agar Anda Bisa Mudik dengan Tenang

Harga normal untuk setiap paket Rp145.800, namun pada Program Opadi harganya disubsidi lebih dari 50 persen atau menjadi Rp72 ribu.

Untuk masyarakat penerima manfaat khususnya untuk warga yang ber-KTP Kota Sukabumi.

"Kegiatan Program Opadi ini diselenggarakan selama tiga hari dari 18-20 Maret, setiap harinya paket sembako yang kami sediakan sebanyak seribu paket sehingga totalnya 3 ribu paket," jelasnya dilansir ANTARA.

Salah seorang warga Kelurahan Dayeuhluhur, Kecamatan Warudoyong Eros (61) mengaku sudah antre di halaman Kantor Pos Sukabumi sejak pukul 05.00 WIB.

Bahkan, sejak dirinya datang, halaman Kantor Pos Sukabumi sudah dipenuhi ratusan warga.

Baca Juga:BPBD: Banjir Hingga Longsor Kepung Jawa Barat, Warga Terdampak Mendekati Angka 7000 Jiwa

Operasi pasar ini baru dibuka sekitar pukul 08.00 WIB, beruntung ia berada dalam antrean paling depan sehingga sekitar pukul 09.00 WIB sudah bisa membeli paket sembako bersubsidi.

"Program ini tentunya sangat membantu kami karena harganya jauh lebih murah dari harga normal, meskipun saya harus mengantre selama kurang lebih empat jam," katanya pula.

Warga lainnya, Ena (30) mengatakan datang ke Kantor Pos Sukabumi sekitar pukul 07.00 WIB dan baru bisa mendapatkan paket sembako sekitar pukul 12.00 WIB.

Dirinya mengaku kelelahan karena sedang berpuasa dan sempat ingin keluar dari antrean, tetapi memilih tetap bertahan.

Dari pantauan di lokasi antrean warga Kota Sukabumi yang ingin membeli paket sembako murah pada Program Opadi hingga Pasar Ciwangi atau sekitar 100 meter lebih.

Petugas dari Polres Sukabumi Kota terlihat memberikan instruksi kepada warga untuk tertib dan antre.

Program Opadi Gunakan Sistem Siapa Cepat Dia Dapat

Program Operasi Pasar Bersubsidi (Opadi) yang diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Indag) Jawa Barat, Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi bersama Perum Bulog dan PT Pos Indonesia (Persero) menggunakan sistem siapa cepat dia dapat.

"Kami sudah menginformasikan melalui aku media sosial PT Kantor Pos Sukabumi, warga Program Opadi ini menggunakan sistem siapa cepat dia dapat," kata Ketua Satgas Opadi Alitta Adilla, di Sukabumi, Selasa.

Menurut Alitta, kuota sembako murah yang disediakan untuk warga Kota Sukabumi jumlahnya terbatas, yakni hanya seribu paket setiap harinya, sehingga siapa yang cepat maka dia yang dapat.

Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari, 18-20 Maret 2025. Adapun paket sembako berupa beras premium lima kilogram, satu kilogram gula pasir bukan rafinasi, minyak goreng premium dua liter dan tepung terigu satu kilogram.

Harga normal untuk setiap paket Rp145.800, namun pada Program Opadi harganya disubsidi lebih dari 50 persen atau menjadi Rp72 ribu. Untuk masyarakat penerima manfaat khususnya untuk warga yang ber-KTP Kota Sukabumi.

Setiap warga yang ingin mendapatkan paket sembako subsidi ini cukup membawa foto copy e-KTP (berwarna) dan selain warga Kota Sukabumi tidak bisa menebus atau membeli paket ini.

"Untuk total paket sembako yang disediakan sebanyak 3 ribu paket atau setiap satu hari, kami hanya mendistribusikan seribu paket," katanya lagi.

Alitta mengatakan Kantor Pos Cabang Sukabumi bertugas hanya mendistribusikan paket sembako murah ini dan kegiatan ini sengaja diselenggarakan di halaman Kantor Pos Cabang Sukabumi di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kecamatan Warudoyong, karena lokasinya di pusat kota dan strategis.

Di sisi lain, untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan warga yang ingin membeli paket sembako ini pihaknya berkoordinasi dengan Polres Sukabumi Kota dan Polsek Warudoyong.

Di hari pertama kegiatan Program Opadi ini, antusiasme warga sangat tinggi, bahkan hanya beberapa jam seribu paket sembako yang disediakan ludes dibeli warga.

Kegiatan ini selain untuk mencegah terjadi inflasi menjelang perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah, juga untuk membantu warga Kota Sukabumi khususnya berpenghasilan rendah agar bisa mendapatkan paket sembako dengan harga murah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak