“Nanti habis ini udah selesai-selesai ini, nanti para ketua Osis Latihan di sini,” ujar Dedi Mulyadi.
“Jadi nanti anak-anak terbaik yang pinter-pinter di sekolahnya kirim ke sini, agar dapat ilmu kepemimpinan. Agar dia nanti jadi sainstek, jadi ahli matematika, ahli fisika, sehingga punya dasar yang kuat,” tambahnya.
Dedi Mulyadi selalu menyempatkan waktu untuk mengunjungi setiap tempat yang sudah dipilihnya menjadi tempat pelatihan Pendidikan karakter.
Dedi Mulyadi juga memastikan semua kondisi siswa-siswi binaan ini baik-baik saja, bahkan apakah benar-benar berfungsi pendidikan karakter yang diinisiasi tersebut.
Baca Juga:Dedi Mulyadi Usul Vasektomi Syarat Bansos, MUI: Bertentangan dengan Syariat
Untuk memberi semangat dan reward pada siswa-siswi binaan dalam menjalani program barak militer itu, Dedi Mulyadi juga membelikan sepatu baru.
“Saya hari ini siapin sepatu baru buat kalian semua, dan seragam, nanti ukuran-ukurannya akan diatur oleh pelatih,” sebut Dedi.
Tak Disambut Baik Komnas HAM
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) sempat mengungkapkan keberatan soal program barak militer tersebut.
Ketua Komnas HAM, Atnike Nova Sigiro mengatakan kebijakan itu perlu ditinjau ulang lantaran bukan merupakan kewenangan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk melaksanakan Pendidikan kewarganegaraan.
Baca Juga:Menteri Sosial Pelajari Ide Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi
Terlebih jika Pendidikan karakter ini dijadikan sebagai hukuman, maka menurut Etnike program ini menjadi keliru.