SuaraJabar.id - Sebuah operasi ilmiah besar-besaran akan segera dimulai di Situs Megalitikum Gunung Padang. Dengan kekuatan 10 ahli dari berbagai bidang dan 100 peneliti.
Kementerian Kebudayaan melanjutkan misi ambisius untuk membongkar salah satu misteri terbesar dalam sejarah Nusantara: mengungkap rahasia peradaban super kuno yang membangun piramida punden berundak ini.
Penelitian dan pemugaran lanjutan yang akan dimulai awal Agustus ini bukan sekadar proyek biasa.
Ini adalah sebuah upaya untuk menjawab pertanyaan yang telah menggantung selama puluhan tahun peradaban maju manakah yang hilang dari sejarah dan mampu mendirikan struktur yang usianya diduga lebih tua dari Piramida Giza di Mesir.
Baca Juga:Kepala Dinas di Cianjur Korupsi Lampu Jalan Rp8,4 Miliar, Kursi Jabatan Kosong Akibat Bupati Berduka
Arkeolog Ali Akbar, yang memimpin tim ini, menegaskan bahwa misi besar ini akan dijalankan sepenuhnya oleh putra-putri terbaik bangsa. Tidak ada peneliti asing yang dilibatkan, menunjukkan kepercayaan diri Indonesia untuk menguak sejarahnya sendiri.
"Kami melakukan komunikasi dan penjadwalan dengan Kementerian Kebudayaan terkait pelaksanaan pemugaran, termasuk membuat jadwal kegiatan dan penentuan nama ahli yang dilibatkan, sedangkan pelaksanaan dimulai awal Agustus," kata Ali Akbar dilansir dari Antara.
Tim akan bekerja selama tiga bulan, dengan fokus utama pada pilar-pilar batu tegak yang menjadi ciri khas situs ini.
Pilar-pilar batu yang tersusun dari batuan langka columnar joints ini bukan sekadar hiasan. Para ahli menduga kuat bahwa pilar-pilar tersebut adalah fondasi atau bagian dari sebuah struktur bangunan raksasa yang terkubur jauh di dalam perut Gunung Padang.
"Pemugaran akan dilakukan selama tiga bulan di mana luas area yang diteliti bergantung pada hasil kajian awal seperti luas situs dan kemungkinan ada berapa lapisan budaya," jelas Ali Akbar.
Baca Juga:Mengenang Warisan Abadi Tjetjep Muchtar Soleh, Bapak Pembangunan Pendidikan Cianjur
Situs yang pertama kali ditemukan oleh peneliti Belanda, N.J. Krom pada tahun 1914 ini, memiliki arsitektur dan tata letak yang menunjukkan perhitungan matematis dan astronomis yang luar biasa untuk masanya.
Lapisan Peradaban yang Mengguncang Sejarah
Penelitian sebelumnya telah memberikan temuan yang mencengangkan. Gunung Padang bukanlah satu bangunan, melainkan tumpukan beberapa lapisan peradaban dari era yang berbeda:
- Lapisan Termuda (Permukaan), Dibangun sekitar tahun 500 Masehi.
- Lapisan Tengah (4 meter di bawah), Berasal dari era 500 Sebelum Masehi.
- Lapisan Tertua (beberapa meter lebih dalam), Berasal dari era yang sangat kuno, sekitar 5.200 Sebelum Masehi!
Temuan ini sangat signifikan, karena mengindikasikan bahwa struktur paling dasar di Gunung Padang dibangun ribuan tahun sebelum Piramida Agung Giza di Mesir, menantang semua pemahaman konvensional tentang sejarah peradaban maju.
Hasil ekskavasi awal telah membuktikan bahwa di bawah bangunan yang terlihat saat ini, masih ada struktur lain yang lebih tua dan lebih kompleks. Hal ini memunculkan berbagai spekulasi yang memicu rasa penasaran.
"Mulai dari diduga adanya ruangan di bawah struktur bangunan, usia struktur paling dasar, hingga hilangnya peradaban maju yang membuat situs. Kami berharap dengan dilanjutkannya penelitian dan pemugaran dapat mengungkap misteri di dalamnya," kata Ali Akbar.