Cerita dari Stasiun Cilebut: Terjebak dalam Gelap, Pasrah di Tengah Hujan dan Lautan Manusia

Pada Sabtu (9/8/2025) malam, stasiun yang menjadi nadi bagi para komuter ini mendadak lumpuh, tenggelam dalam kegelapan total akibat pemadaman listrik yang terjadi

Andi Ahmad S
Minggu, 10 Agustus 2025 | 20:08 WIB
Cerita dari Stasiun Cilebut: Terjebak dalam Gelap, Pasrah di Tengah Hujan dan Lautan Manusia
Ilustrasi Cerita dari Stasiun Cilebut: Terjebak dalam Gelap, Pasrah di Tengah Hujan dan Lautan Manusia. (Google AI Studio)

SuaraJabar.id - Malam minggu yang seharusnya menjadi akhir pekan yang santai berubah menjadi sebuah cobaan bagi ribuan penumpang di Stasiun Cilebut, Kabupaten Bogor.

Pada Sabtu (9/8/2025) malam, stasiun yang menjadi nadi bagi para komuter ini mendadak lumpuh, tenggelam dalam kegelapan total akibat pemadaman listrik yang terjadi di tengah guyuran hujan deras.

Ini bukan sekadar mati lampu biasa. Ini adalah potret kekacauan, kebingungan, dan kepasrahan para penumpang yang terjebak di antara dua pilihan sulit menembus badai di luar atau berdesakan dalam stasiun yang gelap gulita tanpa informasi.

Ahmad, salah satu penumpang, menjadi saksi mata bagaimana situasi dengan cepat memburuk. Ia dan ratusan orang lainnya terperangkap dalam dilema. Hujan lebat di luar membuat tak ada yang berani melangkah keluar stasiun.

Baca Juga:Kabar Buruk! 18.187 Warga Bogor Kehilangan BPJS Gratis, Ini Penyebab dan Solusinya

"Mati lampu, karena hujan orang gak bisa keluar," ujar Ahmad, menyuarakan frustrasi banyak orang.

Ironisnya, di tengah kelumpuhan internal stasiun, kereta dari arah Jakarta dan Bogor tetap tiba sesuai jadwal, terus "memuntahkan" ratusan penumpang baru ke dalam stasiun yang sudah sesak. Ruang gerak semakin menyempit, dan kepanikan mulai terasa.

"Ditambah kereta yang datang, jadi banyak orang sehingga krodit. Banyak yang duduk di tangga," ucapnya.

Pemandangan pun menjadi bukti dari ceritanya. Lantai tangga, peron, dan lorong-lorong sempit menuju pintu keluar telah berubah fungsi menjadi tempat duduk darurat.

Lautan manusia yang lelah hanya bisa terduduk pasrah, sebagian menyalakan senter dari ponsel mereka, menciptakan pemandangan temaram yang sureal.

Baca Juga:Ironi Pendidikan di Bogor, Atap Sekolah Roboh Dekat Pusat Pemerintahan, Kondisi Memprihatinkan

Rasa frustrasi penumpang semakin memuncak karena minimnya informasi dari pihak stasiun. Petugas keamanan yang berjaga, Irfai, hanya bisa mengonfirmasi apa yang sudah dirasakan semua orang ketidakpastian.

"Sudah mau satu jam mati lampu," katanya dengan raut wajah yang sama lelahnya. Saat ditanya kapan listrik akan kembali menyala, jawabannya menyiratkan kepasrahan.

"Gak ada info kapan nyala," tutur Irfai.

Ketiadaan pengumuman resmi membuat penumpang terombang-ambing dalam spekulasi dan kebingungan. Mereka dibiarkan menunggu dalam gelap, ditemani suara riuh rendah obrolan cemas dan deru hujan yang tak kunjung reda di luar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak