- Sejumlah petugas kepolisian dan tim SAR gabungan masih berjaga dilokasi
- Korban pertama ditemukan pada pukul 07.30 WIB, disusul korban kedua lima menit kemudian
- Ketiga korban dalam kondisi meninggal dunia saat ditemukan
Kepala Kantor Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Surabaya Nanang Sigit menyebut proses evakuasi bangunan mushala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, sudah mendekati lapisan lantai dasar.
“Kalau lapisan paling bawah sudah terbuka, mudah-mudahan bisa terlihat korban lainnya untuk segera dievakuasi,” kata Nanang.
Dengan terbukanya lapisan paling bawah, kata dia, harapan terbuka untuk menemukan lebih banyak korban yang diperkirakan berada di lantai dasar.
Ia menegaskan, dari total tiga lantai bangunan musala yang runtuh, saat ini hanya tersisa satu lantai yang belum sepenuhnya terbuka.
Baca Juga:7 Santri Masih Beri Respons di Reruntuhan Ponpes Sidoarjo
“Mudah-mudahan pembersihan hari ini bisa lebih cepat sehingga korban dapat segera ditemukan dan dievakuasi,” tuturnya.
Sementara itu, dari data yang tercatat oleh Basarnas, sebanyak 22 korban runtuhnya musala Ponpes Al Khoziny telah dievakuasi dan sembilan diantaranya dinyatakan meninggal dunia.
Dari sembilan korban meninggal, tiga korban dievakuasi ke RSI Siti Hajar Sidoarjo, dua korban di RSUD Notopuro Sidoarjo dan empat lainnya dievakuasi di RS Bhayangkara Surabaya.
Adapun data korban meninggal yakni atas nama Maulana Alfan lbrahimavic (13), Mochammad Mashudulhaq (14), Muhammad Soleh (22), Rafi Catur Okta Mulya (17), M. Agus Ubaidillah (14).
Sedangkan empat korban lainnya yang ditemukan Jumat (3/10) hingga pukul 11.34 WIB, masih dalam proses identifikasi di Pos Mortem RS Bhayangkara Surabaya.
Baca Juga:Keajaiban di Sidoarjo: Tim SAR Selamatkan 3 Santri dari Reruntuhan Ponpes!
Pantauan ANTARA, sejumlah warga dan keluarga korban runtuhnya musala Ponpes Al Khoziny, masih memadati pos SAR gabungan untuk melihat data kondisi terkini hasil evakuasi.
Sedangkan warga yang tinggal tidak jauh dari Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, turut membantu petugas, relawan, keluarga korban hingga jurnalis dengan menyediakan air minum, buah-buahan, cemilan hingga makanan gratis.