-
Yayasan EBU dorong kepala dan waka kurikulum Bogor-Depok terapkan pembelajaran mendalam melalui workshop hibrida untuk tingkatkan kualitas pendidikan.
-
Workshop fokus pada kepemimpinan transformatif, growth mindset, dan penyusunan rencana implementasi pembelajaran mendalam di sekolah.
-
Pembelajaran mendalam dipilih karena dorong pengenalan dan pengembangan potensi individu siswa sesuai gaya belajar (auditori, visual, kinestetik).
SuaraJabar.id - Yayasan Edukasi Bangsa Unggul (EBU) secara proaktif mendorong para kepala sekolah dan wakil kepala sekolah bidang kurikulum (waka kurikulum) di wilayah Kabupaten Bogor, Kota Bogor serta Depok, untuk menerapkan konsep pembelajaran mendalam (deep learning) di satuan pendidikan masing-masing.
Dorongan ini disampaikan melalui kegiatan workshop peningkatan kompetensi yang berlangsung selama dua hari, Kamis (30/10) dan Jumat (31/10).
Workshop bertema “Peningkatan Kompetensi Profesional Kepala Sekolah dalam Kepemimpinan dan Manajemen Sekolah Berorientasi Pembelajaran Mendalam” ini diselenggarakan secara hybrid.
Hari pertama digelar secara luring di Hotel Bigland, Kota Bogor, sementara hari kedua dilaksanakan secara daring. Ratusan peserta dari SMA dan SMK di tiga wilayah tersebut mengikuti kegiatan dengan antusias, menunjukkan tingginya minat untuk berinovasi dalam pendidikan.
Baca Juga:Buntut Viral 'Tenda Biru' Google Maps di Halimun Salak, Menhut Raja Juli Tebar Ancaman
Materi pada hari pertama difokuskan pada penguatan kepemimpinan dan manajemen sekolah, meliputi Kepemimpinan Transformatif Abad 21, Pola Pikir Bertumbuh (Growth Mindset) dan Kerangka Kerja Pembelajaran Mendalam.
Peserta juga mempelajari penyelarasan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan dengan konsep pembelajaran mendalam, termasuk prinsip dan asesmen belajarnya.
Pada hari kedua, kegiatan dilanjutkan dengan bimbingan teknis secara daring. Para peserta menyusun rencana implementasi inkuiri kolaboratif secara terstruktur, serta menutup kegiatan dengan penyusunan Rencana Tindak Lanjut (RTL) dan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP).
Melalui kegiatan ini, para pimpinan sekolah diharapkan dapat menerapkan strategi kepemimpinan yang berorientasi pada pembelajaran mendalam di sekolah masing-masing.
Ketua Yayasan Edukasi Bangsa Unggul (EBU), Rahmat Fadhli, mengatakan kegiatan tersebut merupakan upaya berkelanjutan untuk memperkuat kapasitas kepala sekolah dan waka kurikulum di Jawa Barat.
Baca Juga:Buntut Viral 'Tenda Biru' Google Maps di Halimun Salak, Menhut Raja Juli Tebar Ancaman
“Alhamdulillah kegiatan bimbingan teknis peningkatan kompetensi berkelanjutan ini berjalan sukses. Pesertanya sangat banyak, hampir 300 orang. Animo dari kepala sekolah dan waka kurikulum luar biasa. Kami berharap kegiatan semacam ini dapat ditularkan ke kabupaten lainnya,” ujarnya kepada wartawan.
Rahmat menjelaskan, pembelajaran mendalam dipilih karena sesuai dengan arah pengembangan pendidikan masa kini yang menekankan pengenalan karakteristik dan potensi setiap individu.
"Kami ingin siswa, guru, dan kepala sekolah memahami potensi dirinya masing-masing. Ada yang lebih nyaman belajar dengan cara auditori, visual, atau kinestetik. Dengan pembelajaran mendalam, potensi itu bisa dikembangkan sehingga berdampak positif bagi peningkatan kualitas pendidikan,” jelasnya.
Kegiatan tersebut juga menghadirkan narasumber kredibel dari Kementerian Pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, serta sejumlah praktisi pendidikan.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Jawa Barat, Purwanto, yang turut hadir, menegaskan pentingnya transformasi tata kelola pendidikan. Menurutnya, sekolah merupakan akar sistem pendidikan nasional yang harus menjadi pusat perubahan.
“Kalau Indonesia ingin maju, kita harus mengubah tata kelola pendidikan. Sekolah-sekolah sebagai akar sistem pendidikan nasional harus melakukan transformasi layanan pembelajaran. Sekolahnya harus kuat, ekosistemnya harus kuat, dan kepala sekolahnya harus punya visi yang jelas,” kata Purwanto.