-
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi canangkan program bangun minimal satu lapangan bola profesional di setiap kecamatan selama 3 tahun ke depan.
-
Dedi menekankan pemajuan sepak bola harus fokus pada infrastruktur akar rumput, pendidikan, kompetisi usia dini, dan klub wajib mandiri tanpa APBD.
-
Klub-klub Jabar berharap adanya perhatian lebih pada infrastruktur, akses hibah, dan kepemimpinan PSSI baru agar prestasi sepak bola Jabar meningkat.
Dalam diskusi tersebut, aspirasi dari arus bawah pun bermunculan. Ketua Persigar Kabupaten Garut, Rudi Gunawan, dan Ketua Klub Citeureup Raya, Dedi Cakra, menyoroti ketimpangan prestasi dan infrastruktur. Mereka mengakui bahwa Jabar tertinggal dari Jawa Timur yang memiliki banyak klub kompetitif di berbagai kasta liga.
"Kami miris, dengan perhatian dari pemerintah. Harapan kami, untuk tim yang mewakili Jawa Barat tolong diperhatikan. Kalau kita tertinggal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur dari aspek prestasi memang iya," ujar Dedi Cakra.
Merespons hal ini, Dedi Mulyadi meminta Ketua DPRD Jawa Barat sekaligus pimpinan PSSI Jabar, Buky Wibawa Karya Guna, untuk fokus memimpin pengembangan prestasi dan kompetisi yang berkelanjutan, tidak hanya terpaku pada Piala Soeratin saja.
"Nanti bukan hanya Piala Soeratin, tapi juga tingkatan usia harus hidup," tutur Dedi. [Antara].
Baca Juga:5 Fakta Polemik APBD Jabar: Bangun Gapura Ahistoris Miliaran, Lupakan Infrastruktur Kritis?