SuaraJabar.id - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto memberikan penjelasan secara gamblang terkait bergulirnya isu wacana pembentukan Provinsi Jawa Barat. Menurut Bima, isu itu terbentuk karena kesalahpahaman dalam menilai wacana tersebut
"Ini salah paham. Jadi terlalu sempit kalau cuma dipahami sebagai proposal provinsi, bukan itu. Ini bukan tentang proposal pembentukan provinsi," kata Bima kepada wartawan, Jumat (23/8/2019).
Bima menegaskan, Provinsi Bogor Raya hanyalah salah satu dari sekian banyak pilihan dan masukan yang diterimanya sebagai Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kota Bogor.
"Jadi begini, RPJP Kota Bogor 2005-2025, sekarang 2019-2024 sebentar lagi selesai. Kita harus memiliki rencana pembangunan jangka panjang, apa yang saya lakukan hari ini untuk generasi mendatang. Ini tentang masa depan warga Bogor," tegasnya.
Baca Juga: Wacana Provinsi Bogor Raya, Ridwan Kamil : Tidak Mendesak
Wakil Ketua Umum DPP PAN itu menyebut, dalam beberapa tahun ke depan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor akan mengalami penurunan karena lahan di wilayahnya yang semakin sempit.
"Beberapa tahun lagi pendapatan asli daerahnya bisa turun karena BPTHB-nya drop. Kenapa itu bisa itu bisa drop atau pajaknya drop? Karena lahannya sudah terbatas, sehingga transfer kepemikikan lahan terus berkurang. Saya kan harus mengantisipasi itu, di zaman saya Insyaallah belum terjadi tapi lima atau sepuluh tahun lagi mungkin bisa terjadi," paparnya.
Belum lagi, lanjut Bima, Kota Bogor juga harus menghadapi pertumbuhan penduduk dan arus urbanisasi yang setiap tahunnya semakin tinggi.
"Belum lagi kita harus antisipasi arus urbanisasi, pertumbuhan penduduk aja sudah tinggi, belum lagi urbanisasi yang sangat tinggi dan sulit tercatat. Lalu antisipasi gimana status Jakarta? Kalau Ibu Kota jadi pindah, lalu status Jakarta seperti apa dan dampak ke Bogor bagaimana, itu harus kita kaji," tambah Bima.
Untuk itu, pihaknya akan melakukan berbagai kajian bersama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB). Nantinya, kajian tersebut akan melahirkan berbagai macam pilihan untuk masa depan Kota Bogor.
Baca Juga: Tolak Provinsi Baru, Bappenas Tawarkan Konsep Area Metropolitan Ala AS
"Jadi ini bukan proposal pembentukan provinsi dari Bogor, ini tentang Bogor berfikir tentang masa depannya. Karena itu opsinya banyak," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Kabupaten Kepulauan Nias Disebut Layak Jadi Provinsi Baru? Begini Kata Legislator PDIP
-
24 Tahun Penantian, Bogor Barat Akhirnya Menuju Pemekaran
-
Mendagri: Pemekaran Daerah Bukan Untuk Bagi-bagi Wilayah
-
Pemekaran Wilayah Papua oleh Jokowi Picu Pro dan Kontra
-
Apresiasi Dukungan Pembentukan DOB Papua Tengah, Wamendagri: Yang Menerima Maupun yang Menolak Sudah Waktunya Bersatu
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Miris! Pelajar SMA Cianjur Jadi Kurir Narkoba Internasional, Raup Untung Puluhan Juta
-
Lari Sambil Donasi, OPPO Run 2024 Kumpulkan Dana untuk Pemberdayaan Disabilitas
-
Sikap Politik PWNU di Pilkada Jabar: Gubernur Terpilih Wajib Kuatkan Persatuan Umat
-
Dapat Bonus Logam Mulia 1 Gram, Yuk Ikuti KPR BRI Property Expo 2024
-
Apakah Samsung A35 Tahan Air dan Spesifikasinya