SuaraJabar.id - Pemkot Depok memastikan tidak akan melakukan karantina wilayah, walau wilayah tersebut termasuk masuk dalam zona merah Covid-19.
Meski tidak akan melakukan karantina wilayah, Pemkot Depok menerapkan Kampung Siaga Covid-19 hingga tingkat RW.
"Harus benar-benar matang, jika terjadi karantina wilayah (lockdown) di Kota Depok. Banyak aspek yang dikorbankan di daerah," kata Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna kepada Suara. com pada Senin (6/4/2020).
Pradi mengemukakan, sebenarnya ada dua aspek yang dipertimbangkan Pemkot Depok hingga memutuskan tidak melakukan karantina wilayah. Pertama, banyak masyarakat menengah bawah di Kota Depok. Kedua, jika diberlakuka karantina wilayah, maka seluruh akses pasti akan tertutup.
"Namun kami sudah dapat kabar bahwa Depok yang masuk kawasan Jabodetabek ini termasuk dalam penanganan Covid-19 khusus di kebijakan dua gubernur, yaitu Jawa Barat dan DKI Jakarta. Sisi lain penanganan Covid-19 Pemerintah Kota Depok mengikuti regulasi yang dikeluarkan pemerintah pusat," katanya.
Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok Mohammad Idris mengatakan, untuk menekan penyebaran Covid-19 di Depok, Pemkot Depok telah membentuk Kampung Siaga COVID-19 berbasis RW. Pembentukan Kampung Siaga Covid -19 kata dia, sudah terbentuk di 11 Kecamatan.
“Sudah dideklarasikan tanggal 2 April 2020, sampai hari ini sudah terbentuk 741 Kampung Siaga COVID-19 dari total RW lebih kurang 924 RW di seluruh wilayah Kota Depok atau sudah terbentuk 80,2 persen, " katanya.
Kontributor : Supriyadi
Baca Juga: Zona Merah Virus Corona, 6 Pasar di Depok Layani Belanja Online
Berita Terkait
-
Zona Merah Virus Corona, 6 Pasar di Depok Layani Belanja Online
-
Setuju Pemberlakuan PSBB, Pemkot Depok: Tapi Bandara Ditutup Dulu untuk WNA
-
Ikhtiar Putus Penyebaran Corona, Masjid di Depok Masih Tiadakan Salat Jumat
-
Toko di Depok Pasang Tirai Plastik Untuk Cegah Corona
-
Gawat Hasil Rapid Test di Depok, 65 Orang Positif Virus Corona
Terpopuler
- Sahroni Ditemukan Tewas, Dikubur Bersama 4 Anggota Keluarganya di Halaman Belakang Rumah
- Hanya Main 8 Menit di Utrecht, Miliano Jonathans Batal Ambil Sumpah WNI
- Jam Tangan Rp11,7 M Ahmad Sahroni Dikembalikan, Ibu Penjarah: Saya Juga Bingung Cara Pakainya
- Netizen Berbalik Kasihan ke Uya Kuya, Video Joget Kegirangan Gaji Rp 3 Juta Sehari Ternyata Editan
- Pastikan Gelar Demo 2 September 2025, BEM SI Bawa 11 Tunturan 'Indonesia Cemas', Ini Isinya
Pilihan
-
Implan Copot Bikin Sidang Ditunda, Nikita Mirzani: Saya Tidak Kuat Yang Mulia
-
Siapa Subhan? 5 Fakta di Balik Warga Sipil Berani Gugat Gibran Rp 125 Triliun Karena Ijazah
-
Sejarah Gaji DPR RI: Dari Terikat Presensi Kehadiran Hingga Tunjangan Ratusan Juta
-
PANI Siapkan Rp16,1 Triliun Borong 44,1 Persen Saham CBDK
-
Rujuk Demi Negara? Kronologi Lengkap Drama Arhan Zize yang Selalu Muncul Pas Lagi Ada Isu Panas
Terkini
-
Dedi Mulyadi Akan ke Polda Jabar Minta Mahasiswa Dibebaskan
-
Geger Mercy Klasik B.J. Habibie: KPK Selisik Aliran Dana Korupsi BJB ke Ridwan Kamil
-
Bogor Bangun Masjid Raya: Ada Menara Pandang 99 Meter, Payung Madinah, hingga Potongan Kiswah Ka'bah
-
Bukan Cuma Sekda! Cianjur Gelar Lelang Jabatan Massal, 5 Kursi Panas Ini Jadi Rebutan
-
Ahmad Rifai Duduki Kursi Panas Pj Sekda Cianjur, Sinyal Lelang Jabatan Massal Dimulai