SuaraJabar.id - Lima pemuda ditangkap polisi karena melakukan pungutan liar terhadap kendaraan yang mengangkut logistik dan bahan pokok saat penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kawasan Bandung Raya.
Kelima pemuda yang ditangkap diketahui berinisial MF (29), ES (23), FM (21), CE (18), dan NRS (23). Mereka memungut uang ratusan ribu dari para sopir dengan menjual paksa stiker bertuliskan "Kawal 1".
"Mereka ini memaksa menjual stikernya, dengan alasan setiap kendaraan yang ada stiker tersebut, bisa lolos di setiap pos pengecekan PSBB," kata Ketua Satgas Saber Pungli yang juga Wakapolresta Bandung AKBP Antonius Agus Rahmanto di Mapolresta Bandung pada Rabu (13/6/2020).
Kelimanya, diciduk dari pos penempelan stiker yang dibangun mereka di Jalan Rancaekek, Kabupaten Bandung, belum lama ini. Saat ditangkap, polisi menyita beberapa stiker dan uang ratusan ribu rupiah hasil pungutan liar.
Baca Juga: Ngumpet di Mobil dalam Truk Tronton, Pemudik Terciduk Petugas PSBB
Dalam aksinya, kelima pemuda ini memaksa menghentikan laju setiap truk dan langsung menempel stiker tersebut. Setiap stiker yang baru dipasang, setiap sopir truk harus serahkan uang Rp 150 ribu.
Tak hanya itu, jika truk tersebut melintas kembali ke pos yang mereka bangun, juga dikutip pungutan uang Rp 5.000 sampai Rp 10 ribu.
"Mereka ini maksa menjualnya. Bahkan di antaranya ada yang sampai dikejar untuk dihentikan kendaraanya," kata dia.
Saat ini, kelimanya masih dalam pemeriksaan untuk dilakukan pengembangan penyelidikan selanjutnya. Disinggung berapa lama mereka telah melakukan operasi liar tersebut, Antonius menyatakan dari hasil pemeriksaan, baru berjalan beberapa hari setelah diterapkan PSBB.
Kontributor : Cesar Yudistira
Baca Juga: Aksi Nekat Pemudik saat Corona: Modifikasi Truk hingga Masuk Truk Molen
Berita Terkait
-
Skandal Pungli Rutan KPK,15 Mantan Pegawai Dituntut 4 Hingga 6 Tahun Penjara
-
Terdakwa Ungkap Ada Intervensi dari Tahanan Korupsi Jika Tolak Duit Pungli: Dia Tahu Jumlah Anak dan Alamat Saya
-
Terdakwa Pungli Rutan KPK Ungkit Pernah Rawat Tahanan Sakit Parah: Buang Air Kecil Saja Tak Bisa
-
Sampai Nangis di Persidangan, Terdakwa Pungli Rutan KPK Menyesal Ikut Peras Tahanan Korupsi
-
Putus Sekolah, Dede Rohana Jamin Pendidikan Anak-anak Sopir Truk Kecelakaan Tol Cipularang
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Sindir Sembako 'Bantuan Wapres Gibran' Pencitraan: Malah Branding Sendirian
-
Bansos Beras Berlanjut Hingga 2025, Siapa Saja yang Dapat?
-
Review Jelly Master, Game Mukbang Gratis yang Menggemaskan
-
Tak Ada Muka Jokowi, Ini Daftar Pahlawan di Uang Kertas Rupiah
-
Jelang Akhir Pekan, Harga Emas Antam Berbalik Merosot
Terkini
-
Pj Gubernur Jabar Minta Semua Pihak Tenang Sikapi Hasil Quick Count
-
Pilgub Jabar: Menang Versi Hitung Cepat, Dedi Mulyadi Turun ke Sawah
-
Bawaslu Kota Tasikmalaya Telusuri Dugaan Praktik Politik Uang
-
Bawa Pulang Poin dari Markas Port FC, Persib Masih Punya Kans ke 16 Besar AFC Champions League II
-
Sempat Terhenti Gara-gara Warga Coblos Dua Kali, Pemungutan Suara di TPS 09 Karawang Dilanjutkan