Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana | Yosea Arga Pramudita
Rabu, 13 Mei 2020 | 19:20 WIB
Lokasi pembunuhan sadis pasutri di kawasan Kampung Rawa Bebek, Bekasi. (Suara.com/Arga).

"Korban justru orangnya loyal. Suka kasih rokok, kadang kasih duit. Loyal kok korban ini. Cum gak tahu ini motif pelaku sebenarnya apa," beber Riki.

Pada Minggu (10/5) sekitar pukul 21.00 WIB, pembunuhan sadis itu terjadi. Saat itu, tersangka sengaja mematikan listrik di kontrakan tersebut.

Dikatakan Riki, kejadian pembunuhan begitu cepat, hanya berkisar lima sampai 10 menit. kedua korban yang tengah terlelap tidur langsung dihajar Andriyanto menggunakan linggis.

"Tidak berlangsung lama kejadian itu, sekitar lima sampai 10 menit lah," sambungnya.

Baca Juga: PNS Kembali Berkantor Senin Depan, Wagub NTT: Kerja dari Rumah Tak Efektif

Sang tukang buah, sebelum melancarkan aksinya, terlebih dahulu mematikan saklar listrik. Dia naik ke lantai dua dan menghajar kedua korban menggunakan linggis.

Sang tukang buah langsung turun kebawah dan bersembunyi di petak kontrakan paling ujung -- tepatnya di balik pintu penghuni kontrakan lainnya. Meski kondisi sedang ramai, para penghuni kontrakan tidak mendengar atau mengetahui adanya pembunuhan.

Melihat ada sesuatu yang janggal, ada salah satu penghuni --tidak disebutkan namanya-- mengecek seluruh kondisi kamar kontrakan. Setelah tiba di lantai dua, sang penghuni kontrakan mendapati Pakde Ayam dan istrinya sudah tergeletak bersimbah darah.

Penghuni kontrakan itu langsung memanggil seluruh penghuni kontrakan. Saat itu, kondisi listrik masih padam. Para penghuni kontrakan langsung berinsiatif membawa Pakde Ayam dan Suwati ke Rumah Sakit Umum Daerah Bekasi.

Saat penghuni kontrakan menggotong kedua korban turun ke bawah, penghuni kontrakan lainnya ada yang berinisiatif menyalakan saklar listrik. Saat lampu menyala, para penghuni kontrakan melihat Andriyanto berada di pojok kontrakan dengan linggis ditangannya.

Baca Juga: Pakai Wadah Botol, AAN Siram Istri Pakai Air Keras hingga Jatuh dari Motor

Sontak, salah satu penghuni kontrakan yang melihat sosok Andriyanto langsung berteriak, merasa takut jika sang tukang buah mengayunkan linggis kepadanya. Penghuni lainnya --secara beramai-ramai-- langsung menangkap Andriyanto dan mengikatnya di dekat parkiran motor.

Load More