Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Minggu, 07 Juni 2020 | 18:31 WIB
Wisatawan padati kebun teh. [Mildan Abdalloh]

SuaraJabar.id - Lantaran Obyek Wisata Kawah Putih yang berada di Kabupaten Bandung, warga yang ingin berwisata memadati kawasan kebun teh yang berada di kawasan selatan daerah tersebut.

Seperti diungkapkan seorang warga, Indri yang mengaku sengaja mendatangi kebun teh setelah mendatangi kawasan Obyek Wisata Kawah Putih yang masih ditutup.

"Tadinya mau ke Kawah putih, tapi ternyata ditutup. Dari pada pulang lagi, mending ke kebun teh," ujar Indri salah seorang wisatawan asal Kota Bandung kepada Ayobandung.com-jaringan Suara.com pada Minggu (7/6/2020).

Banyaknya warga yang ingin mengunjungi Kawah Putih, lantaran mereka mengira obyek wisata tersebut dibuka pada 6 Juni 2020. Apalagi warga menganggap saat ini sudah berada pada fase New Normal.

Baca Juga: Belum Resmi Dibuka, Pantai di Bantul Mulai Dikunjungi Wisatawan

"Ternyata masih ditutup. Padahal kan sudah New Normal," ujarnya.

Dari pantauan Ayobandung.com, ribuan wisatawan memadati kebun teh di Kawasan wisata selatan Kabupaten Bandung. Kebanyakan dari mereka berburu foto atau untuk sekedar mengisi perut di warung-warung yang ada di sepanjang jalan.

Tidak hanya di warung-warung, wisatawan juga banyak yang membawa bekal dan bersantap ria bersama keluarga di bawah pohon.

Untuk diketahui, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan tempat wisata di Jawa Barat kemungkinan akan dibuka kembali bulan depan atau Juli 2020. Bertepatan dengan tahap keempat sejak pemberlakuan New Normal atau adaptasi kehidupan baru (AKB) tahap pertama.

Suatu daerah masuk ke pemulihan sektor pariwisata, dengan catatan tidak ditemukan kasus COVID-19 di tiga tahap sebelumnya. Nantinya, pihaknya untuk sementara tidak mengizinkan tempat pariwisata menerima wisatawan dari luar Jabar.

Baca Juga: Belum Dibuka untuk Umum, Wisatawan Nekat Berwisata di Pantai Palabuhanratu

"Jangan sampai pariwisata dibuka (di tahap keempat AKB), tiba-tiba datang tamu yang sejarah perjalanannya tidak bisa diketahui atau dari zona merah. Saya sudah sampaikan ke bupati dan wali kota yang mayoritas ekonomi (daerahnya) dari pariwisata agar berhati-hati dalam membuat agenda (perencanaan)," katanya.

Load More