Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Minggu, 27 Juni 2021 | 09:51 WIB
Kolam Pembudiya ikan air tawar di Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur [Suara.com/Fauzi Noviandi]

SuaraJabar.id - Dinas Kelautan Perikanan Dan Peternakan (Dislutkanak) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, meminta pembudidayan ikan tawar untuk mewaspadai penyakit Aeromonas yang mengakibatkan kematian terhadap ikan.

Kasi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Dislutkanak Kabupaten Cianjur mengatakan, cuaca saat ini tengah mengalami pancaroba, sehinggabisa memunculkan sejumlah penyakit yang dapat menyerang ikan tawar.

"Dicuaca saat ini, ikan tawar bisa terserang penyakit, terutama bakteri Aeromonas bisa mengakibatkan kematian pada ikan. Penyakit tersebut memiliki ciri - ciri warna kuning yang terdapat pada ikan," katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (25/6/2021).

Dalam mengatasi bakteri Aeromonas, kata dia, para pembudidaya ikan dapat mengatasinya dengan cara sering menganti air pada kolam, dan dapat diberikan Vitamin C bubuk dan ditambah dengan garam.

Baca Juga: Polisi Tangkap Pemukul Perawat Saat Tangani Pasien Covid-19 di Garut

"Sejauh ini kami belum mendapatkan informasi atau laporan dari para pembudidaya ikan tawar, terkait adanya serangan bakteri Aeromonas tersebut," tuturnya.

Selain itu, ia mengatakan, sedangkan untuk budidaya ikan tawar Kolam Jaring Apung (KJA) di Waduk Jangari, rata - rata para pembudidaya sudah bisa mengantisipasinya.

"Kalau di KJA, biasanya yang sering menyerang pembudidayaan ikan biasanya Upwelling, atau sebuah fenoma penguapan suhu dari dasar, dan bisa mengakibatkan ikan mati. Alhamdulliah berdasarkan pantauan dilapangan para pembudidaya sudah bisa mengantisipasinya," ucapnya.

Agung meminta, para pembudidaya ikan tawar untuk mewaspadai musim pancaroba yang tengah terjadi saat ini, karena ikan pembudiyaan rawan terserang penyakit atau virus lainnya.

Kontributor : Fauzi Noviandi

Baca Juga: Penjualan Tabung Oksigen di Sejumlah Apotek Cianjur Meningkat 200 Persen

Load More