SuaraJabar.id - Kabupaten Subang merupakan salah satu daerah di Provinsi Jawa Barat yang memiliki lahan yang subur. Letaknya ada di sebelah utara Provinsi Jawa barat, berbatasan langsung dengan Laut Jawa. Karena tanahnya subur, sebgaian besar lahan di Kabupaten ini digunakan untuk pertanian. Berikut sejarah Kabupaten Subang selengkapnya.
Selan itu, Kabupaten Subang juga menjadi salah satu jalur utama perekonomian masyarakat di Pulau Jawa, karena dilintasi oleh Jalan Pantura dan Tol Cipali. Laman wikipedia.org menyebut, Jalur Pantura yang berada di Kabupaten Subang adalah yang tersibuk di Pulau Jawa.
Tidak ada catatan resmi mengenai dari mana asal kata Subang yang kini kita kenal. Hingga kini acuan untuk mengetahui asal usul nama Subang sebagian berasal dari cerita rakyat atau ingatan kolehtif orang-orang tua zaman dulu.
Baca Juga: Sejarah Kabupaten Bogor: Warisan Budaya, Tipologi, dan Tempat Wisata
Salah satu kisah yang terkenal mengenai asal mula nama Subang adalah yang tercantum dalam babad Siliwangi. Laman kotasubang.com menulis, nama Subang berasal dari nama seorang perempuan yakni Subanglarang atau Subangkarancang. Dikisahkan bahwa Subanglarang adalah seorang santri yang belajar di sebuah pesantren di Karawang yang diasuh oleh Syeh Datuk Quro.
Seiring berjalannya waktu, Subanglarang dipersunting oleh Raden Pamanahrasa yang bergelar Prabu Siliwangi Raja Pajajaran. Keduanya lalu menikah dan memiliki 3 orang anak yang diberi nama Raden Walangsungsang, Ratu Rarasantang dan Kian Santang.
Versi lain mengatakan, kata Subang berasal dari nama sebuah daerah di daerah Kuningan, Jawa Barat. Pada masa pemerintahan kolonial Belanda dulu, ada sebuah perusahaan perkebunan milik Belanda yang bergerak diperkebunan teh, kopi, karet, dan tebu di daerah yang kita kenal sebagai Subang saat ini. Untuk mengembangkan usaha perkebunan tersebut, didatangkanlah para pekerja dari berbagai daerah, salah satunya dari Subang Kuningan.
Saat itu di wilayah Subang belum banyak penduduknya. Para pekerja dan Subang Kuningan tersebut lalu mendirikan sebuah perkampungan di sekitar pabrik, dan kemudian perkampungan ini dikenal dengan nama Kampung Subang, sesuai tempat asal mereka. Sejak itulah kata Subang digunakan sebagai nama daerah Kabupaten Subang yang kita kenal saat ini.
Baca Juga: Sejarah Kota Cirebon, Diawali dari Sebuah Dukuh Kecil
Menurut catatan sejarah, wilayah Kabupaten Subang suda didiami oleh kelompok masyarakat sejak masa prasejarah. Ini terbukti dengan ditemukannya sebuah kapak batu di daerah Bojongkeding (Binong), Pagaden, Kalijati dan Dayeuhkolot (Sagalaherang). Temuan benda prasejarah ini menunjukkan pada saat itu, di wilayah Kabupaten Subang suda ada sekelompok masyarakat yang hidup sederhana dan melakukan aktivitas pertanian.
Berita Terkait
-
Beratnya Sanksi untuk Bupati Indramayu Lucky Hakim yang Liburan ke Jepang tanpa Izin
-
Perbandingan Aset Tanah dan Bangunan Dedi Mulyadi vs Lucky Hakim, Bak Bumi Langit
-
Lucky Hakim Minta Maaf ke Dedi Mulyadi, Sanksi Pemberhentian Sementara Tetap Berlaku
-
Viral Bapak 11 Anak Bikin Heran Dedi Mulyadi, Ini Tips Atur Keuangan Keluarga Pas-pasan
-
Alasan Lucky Hakim Kepada Kang Dedi Mulyadi Setelah Liburan ke Jepang Tanpa Izin
Tag
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
Terkini
-
Cari Titik Temu, Bupati Bogor Ajak Duduk Bersama Bahas Isu Viral Kades Minta THR
-
BRI Terapkan Prinsip ESG untuk Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab
-
BRI Berikan Tips Keamanan Digital: Waspada Kejahatan Siber Saat Idulfitri 1446 H
-
Program BRI Menanam Grow & Green: Meningkatkan Ekosistem dan Kapasitas Masyarakat Lokal
-
Dedi Mulyadi Skakmat PTPN: Kenapa Tanah Negara Disewakan, Perkebunannya Mana?