Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Jum'at, 07 Januari 2022 | 20:31 WIB
Ilustrasi Pelecehan seksual oleh oknum pengasuh pondok pesantren. [Suara.com/Emal]

SuaraJabar.id - Kasus pelecehan seksual anak sekolah di Kabupaten Bandung belum terungkap. Meski demikian, berdasarkan perkembangan, para korban dihilangkan kesadaran dirinya sebelum mendapat pelecehan.

Kasus ini sudah bergulir sejak polisi mendapat laporan pada awal tahun 2022. Delapan orang saksi sudah dimintai keterangan, termasuk satu pengajar pria berinisial H.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Ibrahim Tompo mengatakan peristiwa ini terjadi di kawasan sekolah wilayah Kabupaten Bandung.

“Dari satu korban berkembang menjadi tiga korban akhirnya. Tidak menutup kemungkinan ada korban lain. Ada delapan saksi yang sudah dimintai keterangan, termasuk H, seorang pengajar, ” kata dia di Mapolda Jabar, Jumat (7/1).

Baca Juga: Hengky Kurniawan Bakal Sulap Alun-alun Cililin bak Ruang Publik di Mekkah

Berdasarkan hasil keterangan sementara, korban mendapat pelecehan seksual saat ditawari belajar tenaga dalam.

“Modusnya memanggil korban diajari tenaga dalam namun pada saatnya itu dipijit punggung, hingga korban tidak sadar kemudian dilakukanlah pencabulan pada saat itu,” terang dia.

Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo sebelumnya menyatakan masih melakukan pendalaman penyelidikan untuk alat bukti sebelum menetapkan tersangka.

"Kurang lebih mengerucut (ciri-ciri pelaku). Insya Allah dalam tiga hari sampai 5 hari ke depan. Korban ini masih di bawah umur,” pungkasnya.

Kontributor : Cesar Yudistira

Baca Juga: Pelaku Pelecehan Seksual di Sumbar Kabur ke Cilegon-Serang Banten Akhirnya Ditangkap

Load More