SuaraJabar.id - Gejolak di negara Palestina akibat gempuran militer Israel masih jadi perhatian dunia. Di Indonesia, aksi solidaritas dilakukan di sejumlah kota, termasuk gerakan boikot produk dari Israel.
Menariknya di Sukabumi, Jawa Barat ada seorang laki-laki kelahiran 15 Januari 1980 memiliki nama Israel. Namun Israel yang orang Sukabumi ini tidak memiliki darah Yahudi atau berlatar belakang keluarga Israel.
Israel mengungkap bahwa nama Israel diberikan sang ayah karena memiliki cerita tersendiri. Menurut Israel, dulu sang ayah, almarhum Djoni Giu ialah seorang pelaut.
"Ayah saya pelaut dan bekerja di kapal pada bagian mesin. Beliau biasa berkeliling dunia dan saat itu pernah singgah ke negara Palestina. Di situlah sejarah nama Israel diberikan kepada saya,” kata dia kepada Sukabumiupdate.com--jaringan Suara.com, Rabu (15/11).
Baca Juga: Simak! Ada 5 Kasus di Jawa Barat, Kenali 8 Gejala Cacar Monyet
Diceritakan oleh Israel, saat berada di Palestina itu pada 1978, sang ayah menggunakan waktu singkat untuk berkeliling. Sayangnya karena keasyikan mengelilingi Palestina, sang ayah sampai lupa membawa bekal makan siang.
“Hingga pada kondisi tidak dapat menahan lapar dan kebetulan ada tentara Israel yang berbagi makanan untuk pengganjal perut ayah saya,"
"Meski makanannya tidak banyak, tapi bagi ayah saya makanan itu penyelamat saat kondisi lapar yang tidak tertahan. Sampai akhirnya ayah saya mengeluarkan pernyataan jika memiliki anak laki-laki, akan aku beri nama Israel,” jelasnya.
Menurut Israel, pemberian nama oleh sang ayah sebenarnya sudah menjadi pro kontra di kalangan keluarga besar. Apalagi kemudian namanya masuk dalam catatan sipil Kota Sukabumi saat ia lahir, 1980.
Baru pada 1985, nama Israel kemudian berganti. Ia kemudian memiliki nama baru yakni Isra Yanuar Giu.
“Dalam konteks nama yang diberikan orang tua, tentu saya sangat menghargai karena ada unsur sejarahnya. Tetapi dalam konteks Israel yang mengambil kedaulatan sebuah negara, ini mencederai dan saya mengutuknya,” jelas putra sulung dari tiga bersaudara itu.
Pekerjaan Isra saat ini merupakan konsultan. Ia salah satu konsultan di Sukabumi yang sudah memegang sertifikat kompetensi penyusun dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
Berita Terkait
-
Simak! Ada 5 Kasus di Jawa Barat, Kenali 8 Gejala Cacar Monyet
-
Keramahan Warga Bandung Bikin Pelatih Senegal U-17 Berasa di Rumah Sendiri: Dirasakan Sejak Pertama Datang
-
Tawuran Berdarah di Lapangan Sepak Bola Sukabumi, Nyawa Mamad Tak Bisa Tertolong
-
Ingin Menjadi Chef Profesional? Ini 3 Jurusan Kuliah Tata Boga Terbaik di Bandung
-
Viral! Aksi Remaja Putri di Cirebon Lakukan Perundungan, Berawal dari Ejekan Wajah Beruntusan
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
Pilihan
-
Investor Ditagih Rp1,8 Miliar, Ajaib Sekuritas Ajak 'Damai' Tapi Ditolak
-
BLT Rp600 Ribu 'Kentang', Ekonomi Sulit Terbang
-
Usai Terganjal Kasus, Apakah Ajaib Sekuritas Aman Buat Investor?
-
Bocor! Jordi Amat Pakai Jersey Persija
-
Sri Mulyani Ungkap Masa Depan Ekspor RI Jika Negosiasi Tarif dengan AS Buntu
Terkini
-
8 Link DANA Kaget 3 Juli 2025, Segera Klaim Saldo DANA Gratis Hingga Rp500 Ribu
-
Welas Asih Nama Baru RSUD Al-Ihsan, Dedi Mulyadi Beberkan Maksud di Baliknya
-
Gempa Frekuensi Rendah di Tangkuban Parahu Tembus Rekor: Aktivitas Masih Normal
-
Hadapi Ancaman Sesar Aktif, Warga Kabandungan Dilatih Penyelamatan Diri dari Gempa Bumi
-
7 Link DANA Kaget Terbaru Hari Ini, Simak Cara Raih Saldo DANA Gratis Cuma Tinggal 'Klik'