SuaraJabar.id - Beredar video viral yang memperlihatkan sekelompok orang menganiaya dua orang pemuda. Aksi pengeroyokan ini terjadi di depan salah satu minimarket di Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Jumat (19/4) malam.
Pada video yang beredar itu, terlihat dua orang pemuda terlihat akan meninggalkan lokasi menggunakan sepeda motor. Namun tiba-tiba dari arah belakang, sekelompok pemuda berlari menghampiri mereka.
Terlihat seorang pemuda menggunakan jaket langsung menyerang dengan brutal korban yang membonceng di belakang. Terlihat dari video, penyerang langsung menghantamkan diduga batu ke arah belakang korban.
Baca juga:
Baca Juga: Frustasi Jalan Rusak, Warga Tanam Pohon Pisang di Depan Kantor Pemkab Bandung Barat
Korban dan temannya yang mengendarai motor langsung jadi bulan-bulanan kelompok penyerang tersebut. Dalam tayangan video, terlihat juga korban beramai-ramai dipukuli oleh para pelaku.
Korban kemudian ditinggalkan begitu saja oleh para pelaku saat sudah tak berdaya. Dikutip dari sejumlah sumber, motif penyerangan para pelaku kepada korban diduga akibat cemburu.
Salah satu kekasih dari pelaku disebutkan berinterkasi dengan korban. Tak terima kekasihnya berinterkasi dengan korban, pelaku bersama rekan-rekannya kemudian menyerang korban dengan brutal.
Korban sempat pingsan saat mendapat serangan brutal itu dan dilarikan ke puskesmas terdekat. Ia kemudian dirujuk ke RSUD Al Ihsan dan mendapat perawatan lebih lanjut.
Kabar terbaru menyebutkan bahwa kondisi korban saat ini kritis akibat luka di bagian belakang kepala.
Baca Juga: Pengakuan Ijal Pembunuh Sadis di Cimahi: 3 Jam Kubur Didi di Dalam Rumah
Baca juga:
Beredarnya video penyerang brutal kepada korban membuat netizen geram.
"cemburu maen keroyok? lemah sia boy," tulis salah satu netizen.
Sebelumnya di Kota Bandung juga terjadi bentrok antar ormas yang menyebabkan satu orang tewas.
Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono, membenarkan ada korban meninggal dunia di rumah sakit, akibat bentrokkan yang terjadi di Jalan Dayang Sumbi. Saat ini, kasus tersebut masih ditangani Satreskrim Polrestabes Bandung.
"Iya, kemarin luka, sekarang katanya meninggal. Penanganan tetap berjalan," kata Budi saat dikonfirmasi, Jumat (19/4/2024).
Lebih lanjut Budi mengatakan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi yang ada di lokasi kejadian. Selain itu, ia juga memastikan kasus bentrok ini tengah ditangani dan diharapkan kondisi tetap kondusif.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Frustasi Jalan Rusak, Warga Tanam Pohon Pisang di Depan Kantor Pemkab Bandung Barat
-
Pengakuan Ijal Pembunuh Sadis di Cimahi: 3 Jam Kubur Didi di Dalam Rumah
-
Tatapan Kosong Pembunuh Didi Hartanto: Ijal Terancam Hukuman Mati
-
Bentrok Ormas di Bandung Berujung Maut, 1 Orang Tewas
-
Sadis! Ijal di Kondisi Ini Saat Bunuh dan Cor Didi Hartanto, Begini Kondisi Kejiwaannya
Terpopuler
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Moto G100 Pro Resmi Debut, HP Murah Motorola Ini Bawa Fitur Tangguh dan Baterai Jumbo
- 5 HP Harga Rp1 Jutaan RAM 8/256 GB Terbaik 2025: Spek Gahar, Ramah di Kantong
- 45 Kode Redeem FF Max Terbaru 4 Juli: Klaim Gloo Wall, Bundle Apik, dan Diamond
- Cari Mobil Bekas Matic di Bawah Rp50 Juta? Ini 5 Pilihan Terbaik yang Tak Lekang oleh Waktu
Pilihan
-
Daftar 6 Sepatu Diadora Murah untuk Pria: Buat Lari Oke, Hang Out Juga Cocok
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Baterai Jumbo Terbaik Juli 2025, Lebih dari 5.000 mAh
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juli 2025, Multitasking Pasti Lancar!
-
Sekali klik! Link Live Streaming Piala Presiden 2025 Persib vs Port FC
-
7 Rekomendasi Tumbler Kekinian, Kuat Antikarat Dilengkapi Fitur Canggih
Terkini
-
Piala Presiden 2025: Polda Jabar Terjunkan 2.632 Personel, Libatkan Jibom Amankan Si Jalak Harupat
-
8 Link DANA Kaget 3 Juli 2025, Segera Klaim Saldo DANA Gratis Hingga Rp500 Ribu
-
Welas Asih Nama Baru RSUD Al-Ihsan, Dedi Mulyadi Beberkan Maksud di Baliknya
-
Gempa Frekuensi Rendah di Tangkuban Parahu Tembus Rekor: Aktivitas Masih Normal
-
Hadapi Ancaman Sesar Aktif, Warga Kabandungan Dilatih Penyelamatan Diri dari Gempa Bumi