SuaraJabar.id - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung Jawa Barat menyampaikan bahwa program Makanan Bergizi Gratis (MBG) dapat mengurangi risiko siswa jajan sembarangan yang sering kali tidak memenuhi standar kesehatan.
“Orang tua tidak perlu repot menyiapkan bekal di pagi hari. Siswa juga mendapatkan makanan yang gizi dan kualitasnya sudah dihitung dengan baik. Selain itu, program ini membantu mengurangi risiko jajan sembarangan yang sering tidak sehat,” kata Kepala Disdik Kota Bandung Tantan Surya di Bandung, Senin (6/1/2025).
Tantan menjelaskan, untuk tahap awal program ini menyasar kepada 6.400 siswa di Kota Bandung, terdiri atas dua dapur penyedia yang bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional (BGN) dan TNI Angkatan Udara.
Dia menyampaikan bahwa pemberian makan bergizi gratis ini merupakan tahap awal dari target jangka panjang yang akan menjangkau 20 persen dari total siswa di Kota Bandung.
“Saat ini Kota Bandung memiliki sekitar 320 ribu siswa SD dan SMP. Program ini baru menyasar 6.000 siswa lebih,” katanya.
Menurut dia, pelaksanaan dari program MBG akan dilakukan bertahap karena membutuhkan kesiapan sarana-prasarana yang memadai, termasuk membangun dapur yang besar.
“Pemkot Bandung siap kalau memang harus menyiapkan sarana-prasarana penunjangnya. Ini program nasional yang harus dilaksanakan,” kata Tantan.
Tantan juga memastikan bahwa dua dapur yang digunakan telah memenuhi standar fasilitas, termasuk sanitasi dan higienitas sesuai standar.
“Dapur yang digunakan mampu menyiapkan hingga 3.000 lebih porsi per hari yang Alhamdulillah, fasilitas di dapur Husein sudah siap untuk mendukung program ini,” katanya.
Baca Juga: Pemkot Bandung: Vendor Katering Makan Bergizi Gratis Profesional, Dijamin Higienis
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Anhar Hadian memastikan katering atau pelaku usaha jasa boga untuk program makan bergizi gratis telah terverifikasi dengan memenuhi standar gizi, higienis, dan sanitasi.
“Alhamdulillah yang menjadi vendor katering ini sudah profesional, jadi sudah dijamin higienis serta sanitasinya,” kata Anhar.
Anhar menyampaikan pula bahwa pengawasan terhadap makanan dilakukan secara ketat untuk memastikan keamanan dan manfaat program ini bagi siswa.
“Kami sudah mendapatkan arahan dari Kementerian Kesehatan terkait pelaksanaan program ini. Prinsip utamanya adalah memastikan gizi yang seimbang, serta higienis dan sanitasi makanan yang diberikan kepada siswa,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Waduh! Anggaran Pemkab Karawang Masih 'Nganggur' Jelang Akhir Tahun
-
Sukabumi Dikepung Banjir! Sawah Jadi Beton, Kantor Desa Terendam hingga Jalan Utama Retak
-
Komitmen pada Keberlanjutan, BRI Jalankan Program Menanam Grow & Green di Bandung
-
Lereng Gunung Sinapeul Longsor, 100 KK di Arjasari Dievakuasi Darurat Malam Ini
-
Bukan Sekadar Ijazah, Rektor Baru IPB Dr. Alim Setiawan Siapkan Mahasiswa Jadi Global Leader