SuaraJabar.id - Satuan Pengelola Pelayanan Gizi (SPPG) di Kota Cirebon Jawa Barat menyatakan kesiapannya untuk menyalurkan paket makanan bergizi gratis (MBG) kepada sekitar 10 ribu siswa di kota itu pada 13 Januari 2025.
“Yayasan kami menjadi salah satu mitra dari program MBG -SPPG- di Kota Cirebon dan siap mendukung pelaksanaan program ini,” kata Ketua Pembina Yayasan Miftahul Ulum Otong Iip di Cirebon, Senin (6/1/2025).
Ia mengatakan persiapan program ini telah dilakukan sejak dua bulan terakhir, termasuk melalui proses verifikasi oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
Dia menjelaskan, pada awalnya pihaknya merencanakan distribusi paket MBG tersebut dimulai pada Senin. Namun setelah evaluasi dan penyempurnaan layout dapur oleh tim BGN, diputuskan kalau proses penyaluran itu dimulai pada 13 Januari 2024 agar sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Yayasan Miftahul Ulum Kota Cirebon, kata Iip, memiliki pengalaman lebih dari 15 tahun dalam pengelolaan dapur untuk kebutuhan siswa pada Islamic Boarding School yang lembaga tersebut.
Berdasarkan pengalaman ini, pihaknya mengambil inisiatif untuk bergabung dalam program MBG agar dapat menjangkau sekolah-sekolah di sekitar.
“Kami mendata ada sekitar 10 ribu siswa dari PAUD hingga SMA di radius tiga kilometer dari sekolah kami yang akan menjadi penerima manfaat. Selain itu, ibu hamil dan menyusui juga akan mendapatkan makanan bergizi melalui posyandu,” ujarnya.
Dia menyebutkan, setiap makanan yang diproduksi telah memenuhi standar gizi yang ditetapkan oleh BGN.
Selain itu, dia mengungkapkan untuk menu harian yang disajikan akan bervariasi seperti ikan, ayam, telur, nasi, dan sayuran, dengan pengawasan langsung dari ahli gizi BGN di dapur.
Baca Juga: Orang Tua Anak Berkebutuhan Khusus Apresiasi Program Makan Bergizi Gratis Pemerintah
“Kami memastikan bahwa kualitas gizi menjadi prioritas utama, dengan pengawasan ketat dari tim BGN,” tuturnya.
Menurutnya, dapur yang dikelola yayasannya ini melibatkan 47 tenaga kerja dengan pembagian tugas mulai dari koki, tenaga gudang, hingga petugas pengemasan dan pencucian.
Iip menyampaikan distribusi paket makanan nantinya berlangsung lima hingga enam hari per minggu, bergantung pada jadwal sekolah masing-masing.
“Kami optimistis program ini dapat berkembang secara bertahap. Dengan jumlah siswa di Kota Cirebon yang mencapai 60 ribu, diperkirakan setidaknya 20 dapur diperlukan untuk mendukung program ini,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon Kadini mengatakan, program MBG saat ini belum diterapkan secara menyeluruh di seluruh wilayah kota tersebut.
Kendati demikian, dia meyakini pelaksanaan program MBG mampu meningkatkan kualitas gizi anak-anak dan masyarakat di Kota Cirebon melalui kerja sama yang erat antara pemerintah, mitra, dan instansi terkait lainnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
Terkini
-
Gus Dul: Pembentukan Ditjen Pesantren oleh Prabowo Adalah Hadiah Terbaik dan Tonggak Sejarah Baru
-
Viral Ucapan KDM soal Air Pegunungan, Begini Fakta Sebenarnya
-
Sampurasun! Bank Mandiri Rayakan 27 Tahun Sinergi Majukan Negeri, Resmikan Livin' Fest Bandung 2025
-
Dua Gol Mulus Bawa Persib Kuasai Asia! Taklukkan Selangor, Jaga Jarak di Puncak ACL 2
-
15.600 Ponpes Jabar Terancam? Iwan Suryawan Desak Dana Hibah 2026 Khusus Penyelamat Bangunan