SuaraJabar.id - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, memodifikasi skema pembelajaran khusus selama Ramadan 2025 yang mengintegrasikan kegiatan keagamaan ke dalam proses belajar mengajar di seluruh sekolah.
“Modifikasi skema pembelajaran ini kami lakukan berdasarkan peraturan terbaru dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri,” kata Kepala Disdik Kabupaten Cirebon Ronianto, di Cirebon, Kamis (23/1/2025).
Ia menjelaskan modifikasi ini dilakukan untuk menyesuaikan proses pendidikan dengan nuansa Ramadan, sehingga pembelajaran tidak memberatkan siswa.
Ronianto menyampaikan bahwa mulai tanggal 27 Februari sampai 5 Maret 2025, libur awal Ramadan akan diberikan kepada siswa. Selanjutnya, pada 6-25 Maret, pembelajaran dilaksanakan dengan durasi jam pelajaran yang dikurangi dari 40 menit menjadi 30 menit.
Selain pengurangan durasi, kata dia, pembelajaran akan dikolaborasikan dengan kegiatan keagamaan seperti shalat Dhuha bersama, melaksanakan tadarus Al Quran, dan pesantren kilat.
“Kami ingin pembelajaran Ramadan ini tidak hanya fokus pada aspek akademis, tetapi juga memberikan ruang lebih besar untuk kegiatan keagamaan,” ujarnya.
Disdik Cirebon juga mengatur pelaksanaan pesantren kilat secara berjenjang karena keterbatasan jumlah guru agama.
Ia mengatakan bahwa pada jenjang SD, kegiatan tersebut akan dilakukan bergilir untuk siswa kelas I hingga III. Sementara jenjang SMP, kegiatan diatur per kelas dengan masing-masing mendapatkan durasi satu pekan.
“Model bergilir ini memungkinkan guru agama yang ada untuk mencakup seluruh siswa. Setelah proses pembelajaran selesai pada 25 Maret 2025, siswa akan mendapatkan libur persiapan Hari Raya Idul Fitri mulai 26 Maret hingga 8 April 2025,” jelasnya dikutip ANTARA.
Baca Juga: Cegah Penyebaran PMK, Pemkab Cirebon Perketat Jalur Distribusi Hewan
Menurut Ronianto, skema ini sudah mematuhi pedoman SKB Tiga Menteri, serta disesuaikan dengan kebutuhan pelajaran bagi siswa di Kabupaten Cirebon.
“Dengan skema ini, kami berharap pembelajaran selama Ramadan berjalan efektif sekaligus menjadi momen untuk mendalami nilai-nilai keagamaan,” ucap dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pemain Terbaik Liga 2: Saya Siap Gantikan Ole Romeny!
- Pemain Arsenal Mengaku Terbuka Bela Timnas Indonesia
- 1 Detik Pascal Struijk Resmi Jadi WNI, Cetak Sejarah di Timnas Indonesia
- 4 Sedan Bekas Murah di Bawah Rp 30 Juta: Perawatan Mudah, Cocok untuk Anak Muda
- Pelatih Belanda Dukung Timnas Indonesia ke Piala Dunia: Kluivert Boleh Ambil Semua Pemain Saya
Pilihan
-
Jelang Super League, PSIM Yogyakarta Ziarahi Makam Raja: Semangat Leluhur untuk Laskar Mataram
-
Hasil Piala AFF U-23 2025: Thailand Lolos Semifinal dan Lawan Timnas Indonesia U-23
-
42 Ribu Pekerja Terkena PHK di Tahun Pertama Prabowo Menjabat
-
BPK Ungkap Rp3,53 Triliun Kerugian Negara dari Era SBY Hingga Jokowi Belum Kembali ke Kas Negara
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta Terbaru Juli 2025
Terkini
-
Kisah Pilu Korban Terakhir Kericuhan Pesta Rakyat Garut, Terbaring Sendiri Tanpa Nama dan Keluarga
-
5 Tanaman Eksklusif yang Bikin Rumah Sejuk
-
Tak Cuma Jual Beras, Ratusan Koperasi Merah Putih di Bogor Dilengkapi Klinik Kesehatan
-
Pesta Anak Dedi Mulyadi Berujung Maut, Polda Jabar Ambil Alih Kasus Periksa WO dan Satpol PP
-
4 Cara Membayar Listrik Bulanan Lewat Aplikasi