Scroll untuk membaca artikel
Syaiful Rachman
Rabu, 12 Februari 2025 | 17:21 WIB
Warga saat mengantre untuk membeli komoditas pangan pada kegiatan GPM yang dilaksanakan oleh DKPP Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu (12/2/2025). (ANTARA/Fathnur Rohman)

SuaraJabar.id - Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mengintensifkan Program Gerakan Pangan Murah (GPM) di daerah itu guna mengendalikan laju inflasi serta menjaga stabilitas harga bahan pokok menjelang Ramadan 1446 Hijriah.

Kepala DKPP Kabupaten Cirebon Erus Rusmana di Cirebon, Rabu (12/2/2025), mengatakan Program GPM perdana pada Februari 2025 sudah dilaksanakan dengan melibatkan sekitar 15 vendor penyedia bahan pokok serta pelaku usaha di sektor pertanian dan perikanan.

Ia menyebutkan komoditas pangan yang disediakan pada GPM, dijual dengan harga di bawah harga pasar sehingga memudahkan masyarakat untuk membeli kebutuhan pokok tersebut.

“GPM ini bertujuan menstabilkan pasokan dan harga bahan pokok penting bagi masyarakat, sekaligus mendukung pemasaran produk UMKM di sektor perikanan dan pertanian,” kata Erus dilansir ANTARA.

Baca Juga: DLH Cirebon Siapkan Regulasi Sanksi, Buang Sampah Sembarangan Bisa Didenda Hingga Rp500 Ribu

Menurut dia, ada sejumlah komoditas yang banyak dicari oleh masyarakat pada GPM seperti bawang merah dengan harga Rp22.000 per kg, daging ayam Rp29.500 per ekor, telur ayam Rp23.500 per kg, daging sapi Rp95.000-Rp105.000 per kg, serta minyak goreng Rp15.000-Rp17.000 per liter.

Erus menyampaikan Bulog Cirebon turut berpartisipasi dalam kegiatan ini, meskipun beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) belum dapat disediakan karena adanya kebijakan dari pemerintah pusat terkait distribusi beras tersebut.

Selain itu, pihaknya terus berkoordinasi dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) serta Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat untuk memastikan ketersediaan anggaran bagi pelaksanaan GPM di Kabupaten Cirebon.

“Kami masih menunggu kepastian terkait anggaran, apakah bertambah, berkurang, atau tetap sesuai yang telah ditetapkan dalam APBD Murni. Harapannya, GPM tetap berjalan karena program ini langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujarnya.

Ia menuturkan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), DKPP Kabupaten Cirebon telah menggelar rapat koordinasi guna memastikan ketersediaan pasokan bahan pokok seperti beras, daging, dan telur agar harga tetap stabil di pasaran.

Baca Juga: Pj Gubernur Jabar: SNBP Dapat Perpanjangan, Siswa Kelas 12 SMAN 7 Cirebon Bisa Daftar PTN

Khusus untuk beras, lanjut dia, stok komoditas tersebut di Gudang Bulog Cirebon saat ini masih cukup dengan jumlah sekitar 72 ribu ton.

Dia menambahkan dalam waktu dekat, pihaknya akan menggelar GPM di berbagai titik agar masyarakat dapat memperoleh bahan pokok dengan harga terjangkau serta menjaga daya beli di tengah potensi kenaikan permintaan selama Ramadhan.

“Sampai Lebaran nanti, stok bahan pangan di Kabupaten Cirebon masih aman dan tidak ada lonjakan harga yang signifikan,” kata Erus.

Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Januari 2025 terjadi inflasi (year on year/yoy) di Cirebon sebesar 0,29 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,44.

BPS juga mencatat selama Januari 2025 (month to month/mtm), Cirebon mengalami deflasi sebesar 0,77 persen, sedangkan inflasi kumulatif (year to date/ytd) pada bulan tersebut sebesar -0,77 persen.

Load More