SuaraJabar.id - Kabupaten Cianjur, Jawa Barat saat ini tengah rawan kekerasan seksual atau Predator anak. Pasalnya, ada 17 kasus pencabulan dan pemerkosaan tengah ditangani polisi.
Kasatreskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto mengatakan, dari 17 laporan yang masuk selama empat bulan terakhir, 11 diantaranya kasus persetubuhan atau pemerkosaan dan 6 kasus pencabulan terhadap anak.
"Melihat laporan yang masuk selama empat bulan terakhir ini cukup tinggi, sehingga perlu langkah antisipasi bersama dilakukan pemerintah daerah dan berbagai kalangan masyarakat, karena sebagian besar pelaku dan korban saling kenal," katanya, dilansir dari Antara.
Penanganan kasus yang sama sepanjang tahun 2024, cukup tinggi dimana laporan yang masuk dan ditangani polisi sebanyak 77 kasus dengan rincian kasus persetubuhan 60 kasus, pencabulan 15 kasus, dan pemerkosaan 2 kasus.
Bahkan dari puluhan kasus tersebut, antara pelaku dan korban merupakan orang terdekat atau saling kenal, sehingga menyebabkan trauma mendalam bagi korban terlebih kasus yang cukup mencuat ayah kandung setubuhi anaknya yang baru duduk di bangku SMP di Kecamatan Ciranjang,
Untuk menghilangkan trauma yang dialami korban, Polres Cianjur, ungkap dia, memberikan pendampingan dan pemulihan psikologis para korban, sehingga dapat kembali menjalani kehidupan normal dan terlepas dari trauma yang sudah dialami.
"Untuk para korban pemerkosaan dan pencabulan, diberikan pendampingan psikolog agar terbebas dari trauma yang dialami, sehingga tetap dapat menjalankan kehidupan secara normal terutama mewujudkan cita-cita dan masa depan," katanya.
Aktivis Perempuan dan Anak Cianjur Tika Latifah, mengatakan tingginya kasus pencabulan dan pemerkosaan yang terjadi di Cianjur selama empat bulan terakhir masuk dalam kategori darurat, sehingga perlu dilakukan berbagai langkah antisipasi dengan menggencarkan sosialisasi.
Bahkan pihaknya mendorong pemerintah daerah melalui dinas terkait berperan aktif untuk melakukan pencegahan dengan membentuk posko laporan di tingkat RT/RW sehingga generasi penerus bangsa di masa yang akan datang dapat terlindungi dari perbuatan menyimpang.
Baca Juga: Tragedi di RSHS, Dokter Residensi Rudapaksa Keluarga Pasien! Ini Fakta yang Diungkap Polisi
"Setiap tahun kasus pencabulan dan pemerkosaan masih tinggi, sebagian kecil yang berani melapor sedangkan sebagian besar memilih tidak melapor ke polisi karena pandangan negatif masyarakat dan ancaman dari pelaku," katanya.
Sehingga edukasi dan pemahaman agar korban berani melapor harus lebih digencarkan serta berbagai upaya pencegahan dapat dilakukan dengan berbagai cara termasuk membatasi pergaulan dengan orang terdekat sekalipun.
Informasi Tambahan Destinasi Wisata Anti Macet di Bogor
Kawasan Puncak Bogor menjadi destinasi wisata nasional yang digemari oleh para pengunjung karena keasrian alam dan kesejukan udaranya.
Meski bermacet-macetan, para wisatawan rela menghabiskan waktunya demi menghirup udara segar yang tak ditemukan di Jakarta.
Namun, bagaimana jika udara segar dan keasrian alam itu didapatkan tanpa perlu bermacetan di Puncak? Tentu ini akan menjadi alternatif wisata orang-orang kota untuk mengurangi waktu yang membosankan ketika bermacetan.
Berita Terkait
-
Tragedi di RSHS, Dokter Residensi Rudapaksa Keluarga Pasien! Ini Fakta yang Diungkap Polisi
-
H-7 Lebaran, Pemudik dengan Sepeda Motor Mulai Ramai Melintasi Cianjur
-
Mudik Lebaran 2025: Antisipasi Kemacetan di Jalur Pasar Cipanas, Pemkab Cianjur Relokasi PKL
-
Dedi Mulyadi Hapus Tunggakan Pajak Kendaraan, Samsat Cianjur Pasang Target Rp25 Miliar Per Bulan
-
Polres Cianjur Buka Posko Penitipan Rumah dan Kendaraan Selama Mudik
Terpopuler
- Ole Romeny Menolak Absen di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanpa Naturalisasi, Jebolan Ajax Amsterdam Bisa Gantikan Ole Romeny di Timnas Indonesia
- Makna Satir Pengibaran Bendera One Piece di HUT RI ke-80, Ini Arti Sebenarnya Jolly Roger Luffy
- Ditemani Kader PSI, Mulyono Teman Kuliah Jokowi Akhirnya Muncul, Akui Bernama Asli Wakidi?
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
Terkini
-
Terjerat Temuan BPK, Ini Daftar 13 Kecamatan di Garut yang Wajib Kembalikan Uang Negara Rp2,1 M
-
Siapa Bertanggung Jawab? BPK Temukan Rp2,1 M Harus Kembali ke Kas Negara dari 13 Kecamatan Garut
-
5 Fakta Penting Anjloknya KA Argo Bromo Anggrek di Subang, Puluhan Jadwal Kacau
-
KA Argo Bromo Anggrek Anjlok di Subang: Evakuasi Rampung, 9 KA Tertahan dan 43 Lainnya Memutar Arah
-
Larang Study Tour Dedi Mulyadi, DPR: Kasihan Anak SMK, Nanti Buta Dunia Industri